News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Siswi SMK di Depok Dikeluarkan Karena Tak Perawan Bikin Heboh, Ini Penjelasan Pihak Sekolah

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Bereredar kabar seorang siswi SMK dikembalikan ke orangtuanya karena sudah tak lagi perawan. Kabar ini pun sontak membuat geger.

Usut-punya usur, siswi tersebut bersekolah di Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Setelah kabar tersebut viral, kepala sekolah Sulastri membantahnya.

Ia memastikan pihak sekolah mengeluarkan siswi tersebut bukan persoalan karena sudah tak lagi perawan.

Pihak sekolah, Sulastri memastikan, tak pernah mengecek keperawanan siswi.

"Soalnya kami tidak pernah mengecek terkait keperawanan anak," kata Sulastri dilansir Warta Kota, Senin (24/2/2010).

Dalam kesempatan tersebut, Sulastri memaparkan apa yang mendorong pihak sekolah mengeluarkan siswi berinisial APM (16) tersebut.

Menurut dia, ada pertimbangan sekolah sampai mengembalikan APM kepada orangtuanya.

"Kasus tersebut satu per satu sudah ditangani dan itu buktinya ada semua di kesiswaan," beber Sulastri.

Dari sekian kasus , kata Sulastri, APM kedapatan merokok di dalam ruang kelas dan mengajak teman-temannya.

"Kami mendapatkan laporan dari murid-murid terkait kasus tersebut," papar Sulastri.

Ia membantah bila sikap sekolah mengeluarkan APM lantaran tak ingin mendidiknya.

"Kalau mendidik itu ya seharusnya tidak harus diserahkan 100 persen ke pihak sekolah," ujar dia.

"Seharusnya dua-duanya, dari orangtua juga," ia menegaskan.

Dengan penjelasan ini, Sulastri berharap dapat meluruskan berita keliru yang berkembang.

Sekali lagi ia menegaskan tak benar APM dikeluarkan karena sudah tak lagi perawan.

Soal keperawanan APM, Sulastri mendapat laporan bahwa siswi bersangkutan telah menikah.

Kabar tersebut diakui Sulastri berdasar laporan murid-muridnya, lalu mengecek kebenarannya ke orangtua APM.

"Mendengar informasi itu, kita panggil orangtuanya untuk kroscek," ungkap Sulastri.

"Ternyata orangtuanya pun membuat pengakuan bahwa memang anaknya sudah pernah menikah," katanya.

Merujuk kebijakan sekolah, Sulastri lantas memutuskan untuk keluarkan APM dari sekolah dan mengembalikan siswi tersebut kepada orangtuanya.

"Memang kebijakan sekolah demikian," terang Sulastri dilansir Warta Kota dalam artikel: Siswi SMK Dikeluarkan dari Sekolah karena Tak Perawan, Simak Penjelasan Kepsek.

"Murid yang telah menikah tidak diperkenankan bersekolah di sini."

"Dan sekolah-sekolah swasta lainnya pun begitu (kebijakannya, red)," ia melanjutkan.

Warta Kota mencoba mengonfirmasi soal dikeluarkannya APM, namun orangtuanya tak merespon.

Nomor telepon yang dihubungi Warta Kota pun tak diangkat orangtua APM.

Guru Sebut Siswinya Perempuan Nakal

Seorang guru di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, tega meneriaki siswinya dengan sebutan perempuan nakal, sehingga siswa lain ikut mengucilkannya.

Akibat perlakuan sang guru, Ar berhenti bersekolah dari sebuah SMK di Kabupaten Anambas lantaran malu terus-terusan menjadi ejekan teman-temannya.

Guru yang meneriakkan AR sebagai perempuan nakal mengajar bidang studi agama.

Dari sanalah AR mendapatkan ejekan dari teman-temannya.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial, yang dihubungi melalui telepon membenarkan hal tersebut.

Erry mengaku hal ini menjadi perhatian serius pihaknya.

“Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu, apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry, Minggu (19/1/2020).

Pihaknya akan secepatnya berkoordinasi dan melaporkan hal ini ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali.

”Saya belum sempat bertemu dengan kepala Dinas Pendidikan, Insya Allah Senin (20/1/2020)."

"Saya beserta komisioner lainnya akan menyurati Disdik untuk memperjuangkan hak anak tersebut,” ujar Erry.

Ditanyai apa permasalahan sebenarnya hingga guru itu meneriaki muridnya perempuan nakal di lokasi umum, Erry megaku belum tahu pasti.

Namun, apapun kesalahan murid, tidak semestinya seorang guru mengeluarkan kata-kata tidak terpuji kepada siswanya.

Apalagi dengan meneriakinya di lokasi umum.

"Itu bukan cerminan seorang guru, seharusnya guru itu merupakan contoh."

"Bukan malah berlaku kurang ajar kepada peserta didiknya."

"Gurukan tugasnya mendidik, kalau ada salah di muridnya, sudah seharusnya dididik," terang Erry.

Erry menyebut, Ar sudah berada di Batam di kediaman kakeknya.

Di sana Ar akan melanjutkan pendidikannya karena sudah terlanjur malu pasca-diteriaki perempuan nakal oleh guru tersebut.

“Ar sangat trauma pasca-kejadian tersebut,” ungkap Erry.

Sebelum ke Batam, Ar sempat ke Tanjungpinang untuk melanjutkan sekolahnya.

Namun, karena nilainya banyak yang tidak mencukupi, rencananya Ar ingin mengambil Paket C di Batam.

"Tapi, paket C itu pilihan terakhir Ar, menurut saya ini harus ada solusinya."

"Saya sudah berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan, bahkan kepala sekolahnya juga saya tegur," ucap dia.

Erry mengatakan, apa yang dialami Ar sangat bertentangan dengan Perda Perlindungan Anak.

Ia berharap tidak ada anak yang putus sekolah, apalagi karena masalah yang dianggapnya bisa diselesaikan oleh pihak sekolah.

"Setidaknya kasus ini dapat menjadi contoh untuk guru-guru lainnya agar tidak memperlakukan anak-anak didiknya di depan umum,” ucap Erry dilansir Kompas.com dalam artikel: Diteriaki Lonte oleh Guru, Siswi SMK Ini Berhenti Sekolah.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beredar Kabar Siswi SMK Tak Perawan di Depok Dikeluarkan, Pihak Sekolah Ungkap Faktanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini