News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa Dihukum Makan Kotoran

Pengamat Tak Setuju 2 Siswa Dikeluarkan karena Paksa 77 Adik Kelas Jilat Feses: Kesempatan Kedua

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana setelah rapat bersama orang tua siswa dan pihak sekolah di aula Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2020).

Sementara itu, pengawasan juga penting dilakukan kepada dua siswa tersebut.

Terkecuali jika siswa tersebut tetap melakukan hal yang sama meski sudah diperingatkan.

"Lain lagi kalau sudah diperingatkan lalu tetap melakukan hal yang sama itu baru boleh dikeluarkan," tegasnya.

Joko juga membeberkan kedua siswa tersebut perlu diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.

"Jadi ada kalanya orang perlu belajar hakikat bahwa manusia bukan makhluk sempurna, Tuhan saja maha pengampun."

"Kalau setiap ada kesalahan lalu dihukum ekstrem seperti dikeluarkan, berarti tidak memberi kesempatan kepada orang untuk memperbaiki diri," imbuh Joko.

Namun menurut Joko, kedua anak tersebut tetaplah salah karena melakukan hal diluar batas kemanusiaan.

"Tetap bagi saya anak tersebut salah karena dia mengambil tindakan ekstrem dan diluar kemanusiaan."

"Tetapi kesalahan kedua anak itu harusnya tidak serta merta membuat sekolah mengeluarkan mereka," ujar Joko kepada Tribunnews, melalui sambungan telepon.

Menurut Joko penting dilakukan masa percobaan bagi mereka agar bisa 'belajar' memperbaiki diri.

Jika tidak ada perubahan, barulah sekolah tegas untuk mengeluarkan.

"Setelah diberi 'masa percobaan' lalu tetap melakukan hal yang sama barulah sekolah bertindak esktrem untuk dikeluarin," tuturnya.

Baca: Paksa 77 Siswa Jilat Feses Pakai Sendok, 2 Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah, Ini Komentar KPAI

Baca: Fakta 77 Siswa Makan Kotoran Manusia: Kronologi, Klarifikasi hingga Permintaan Maaf Pihak Sekolah

Kronologi dan proses pengeluaran 2 siswa

Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Romo Deodatus Du'u membenarkan adanya 'hukuman' seperti itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini