Menurut keterangan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, penangkapan terhadap Totok itu dilakukan di tempat keluarganya di Desa Ganting.
Lokasi desa itu tak jauh dari rumah ibu mertua Totok.
"Pelaku ditangkap di tempat keluarganya yang berada di Desa Ganting.
Tak jauh dari rumah korban," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Ia menabmbahkan, Totok merupakan suami Nafisah, anak kedua korban.
Dia datang ke rumah mertuanya sekira jam 09.00 WIB.
Saat itu rumah dalam kondisi sepi, korban sendirian di rumah.
Siasat liciknya untuk menghilangkan jejak, Totok meninggalkan jasad ibu mertuanya di dalam rumah lalu pintu rumah dikunci dari luar.
"Setelah menghabisi mertuanya sendiri, dia mengunci rumah dari luar.
Kemudian bersembunyi di rumah keluarganya yang berada di desa setempat," urai Sumardji.
Anak korban
Sebelumnya, Haikal Nizar, anak korban terlihat sangat tegar.
Meski matanya tampak berkaca-kaca, siswa kelas 3 SMP tersebut begitu kuat menunggui proses pemeriksaan terhadap jenazah ibunya, Siti Fadilah.
Masih mengenakan batik seragamnya karena baru pulang sekolah, Haikal berdiri di depan rumah selama sekira satu jam. Sesekali dia menyeka air mata di antara ratusan orang yang berkerumun di rumahnya.
Sementara di dalam rumah, polisi sedang melakukan oleh TKP dan memeriksa jenazah Fadilah.
"Ibu bagaimana," tanya Haikal kepada Bagus, kakak iparnya yang berdiri di sampingnya sambil terus merangkul pundak Haikal.
Bocah ini juga sempat berbincang dengan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji yang memimpin proses pemeriksaan dan olah TKP di rumah yang berada di Jalan Sukodono, masuk wilayah Desa Genting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Rabu (26/2/2020) siang.
"Tidak ada apa-apa sebelumnya pak. Ibu juga tidak pesan apa-apa," jawab Haikal Lirih.
Beberapa puluh menit kemudian, proses pemeriksaan jenazah korban selesai. Mayat Siti Fadilah dibawa keluar, dalam posisi dibungkus kantong jenazah warna oranye.
Haikal terlihat tetap tegar. Bersama kakak iparnya, dia ikut sampai jenazah ibunya dimasukkan ke dalam ambulan.
Haikal dan bagus kemudian duduk di kursi bersebelahan dengan kantung jenazah berisi ibunya.
Beberapa petugas dan warga sempat melarang sang bocah ikut dalam ambulan, tapi sang kakak mendampinginya. Akhirnya diizinkan. Mereka menemani jenazah ibunya menuju rumah sakit.
Siti Fadilah ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumahnya, Rabu siang sekira pukul 12.30 WIB.
Saat ditemukan, ibu empat anak itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Dia diduga menjadi korban pembunuhan.
Kematian Siti Fadilah mengarah ke pembunuhan.
Dari hasil pemeriksaan polisi, luka di kepala korban tidak teratur dan akibat benturan benda tumpul.
"Seperti bekas penganiayaan. Mengarah ke peristiwa pembunuhan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji usai melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Korban ditemukan tergeletak di lantai, tak bernyawa. Luka di kepalanya tidak teratur. Seperti bekas benda tumpul. Mengarah ke peristiwa pembunuhan.
"Saat kejadian, korban sedang sendirian di rumahnya," sambung dia.
Sekira pukul 14.40 WIB, jenazah korban dilarikan ke kamar RSUD Sidoarjo. Dengan kantong jenazah warna oranye, jenazah dibawa menggunakan ambulans.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Totok Mengaku Menyesal Membunuh Ibu Mertuanya Secara Sadis, Tapi Ekspresinya Kok Seperti Ini?, https://surabaya.tribunnews.com/2020/02/27/totok-mengaku-menyesal-membunuh-ibu-mertuanya-secara-sadis-tapi-ekspresinya-kok-seperti-ini.