Jenazah petani di Riau. Facebook Mukhsal Amindra
Tak ada pilihan lain. Jenazah Jojok terpaksa di bawa pakai motor yang diikat di atas keranjang.
"Ya dibawa pakai motor ditaruh di atas keranjang yang biasa digunakan untuk angkut sawit, karet dan belanja dari pasar," tambah Sarman.
Sesampainya di rumah duka, jenazah disemayamkan dan dikebumikan oleh warga setempat.
Sementara itu, Sarman mengaku belum mendapat informasi lebih jelas mengenai keseharian Jojok. Hanya saja, kata dia, Jojok sebagai pekerja tani di Desa Alim II.
"Informasinya dia belum lama tinggal di situ. Dia kerja. Tapi belum ada KTP atau KK. Katanya dia juga tinggal bersama keluarga," sebut Sarman.
Ditanya soal kondisi jalan rusak tersebut, Sarman mengaku selama ini memang belum pernah di aspal sama sekali.
Jenazah petani diikat di atas motor. Facebook Mukhsal Amindra
"Jalan itu statusnya jalan lintas Kabupaten (Inhu). Jalan tanah, belum pernah di aspal," akuinya.
Menurut dia, dengan adanya peristiwa jenazah dibawa pakai sepeda motor tersebut, Pemerintah Kabupaten Inhu akan memberikan perhatian khusus untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Saya rasa pak bupati sudah mendengar berita ini dan akan ada perhatian. Saya rasa ada perhatian dari pemerintah kabupaten. DPR dan Bupati akan mendukung. Kondisi jalan ini memang rusak. Jadi dengan adanya peristiwa kemarin, ke depan sama-sama kita perbaiki," tutup Sarman.(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Jenazah Petani Riau Dibawa Pakai Motor, Tak Ada yang Pinjamkan Mobil Karena Dianggap Bisa Bawa Sial