TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG -- Sebuah perahu penyeberangan tradisional mengalami insiden kecelakaan air di Sungai Brantas, Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatannya Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Perahu penyeberangan mengangkut enam penumpang itu terbalik dan tenggelam di Sungai Brantas.
Informasi di lapangan, perahu penyeberangan tradisonal bermesin motor tersebut tenggelam di sungai Brantas pada Sabtu malam (29/2/2020).
Adapun enam orang penumpang perahu yakni lima penumpang dan satu orang operator perahu.
Musibah laka air ini mengakibatkan empat orang termasuk operator perahu tenggelam dan sampai hari ini, Minggu (1/3/2020) masih belum ditemukan.
Baca: Langkah yang Disiapkan Mahathir Mohamad Atas Pengangkatan Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia
Baca: 5 Fakta Kapil Mishra, Sosok yang Dituding Provokator Pembantaian Umat Muslim di India
Baca: PKS Usul Karantina untuk Jemaah Umrah Indonesia
Sementara itu, saat perahu terbalik dua penumpang berhasil menyelamatkan diri berenang ke daratan.
Petugas gabungan bersama Tim Basarnas mempersiapkan peralatan untuk melakukan pencarian korban.
Proses pencarian korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet.
Mereka melakukan upaya pencarian korban di sekitar titik perahu tenggelam.
Pencarian empat korban terbaliknya perahu penyeberangan di dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, terkendala arus deras sungai Brantas, Minggu (1/3/2020) sore.
Komandan Tim Basarnas Jatim, Novik Heriyadi, menjelaskan arus deras Sungai Brantas memicu munculnya pusaran air yang berada persis di lokasi tenggelamnya perahu penyeberangan di bawah DAM pintu air Karet.
"Di sana ada pusaran air yang sangat kencang jadi kita harus tetap waspada untuk melakukan pencarian korban," ungkapnya di lokasi kejadian, Minggu (1/3/2020).
Ia mengatakan radius jelajah pencarian korban juga diperluas sepanjang 16 kilometer sampai DAM Menturus di Kecamatan Kudu, Jombang.
"Proses pencarian korban tetap menggunakan manuver perahu karet tetap memaksimalkan penyisiran sungai Brantas," jelasnya.
Masih kata Novik, perahu penyeberangan nahas tersebut mengangkut enam orang termasuk operator kemudi perahu dan tiga sepeda motor merek Honda Vario, Honda Beat dan Yamaha Nmax.
Katanya, kedalaman sungai Brantas di sisi DAM Karet lebih dari 20 meter dan di aliran sungai sekitar lebih dari lima meter. Sedangkan, lebar sungai Brantas di lokasi sekitar 200 meter.
"Untuk area seluas ini kendalanya tetap arus deras sungai Brantas, empat korban masih dalam pencarian," ujarnya.
(Mohammad Romadoni)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pencarian Korban Perahu Terbalik di Sungai Brantas Jombang Terkendala Pusaran Arus Deras