TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pangdam I BB Mayjen MS Fadhilah menyampaikan permohonan maaf kepada personel polisi yang menjadi korban pemukulan oknum TNI.
Jenderal bintang dua ini bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin datang langsung ke Mapolsek Pahae Julu, Tapanuli Utara, Minggu (1/3/2020).
"Saya sangat menyesal, selaku Pangdam dan pribadi meminta maaf atas kejadian ini kepada Polri dan juga masyarakat," ujat Mayjen MS Fadhilah.
Mayjen MS Fadhilah mengaku prihatin dan merasa sedih atas peristiwa ini.
Kepada anggota yang terlibat, Pangdam berjanji melakukan tindakan tegas.
Danki Kompi A 123/RW juga saat ini kata Pangdam, sudah dicopot.
Karenanya, dia berharap semua pihak tetap menahan diri demi kondusifitas.
"Tidak usah ragu, tindakan hukum tetap kita lakukan. Danki Kompi A 123/RW sudah saya copot. Ini sudah menjadi perhatian kita semua. Harapan saya, semua pihak bersedia menahan diri. Saya mohon maaf, semoga ini tidak terulang lagi," tegas Mayjen MS Fadhilah.
Dalam kunjungannya, Mayjen MS Fadhilah memberikan tali asih kepada 6 polisi dan 1 warga sipil yang menjadi korban.
Baca: Ini Daftar Tempat Wisata dengan Diskon Tiket Pesawat hingga 50 Persen
Baca: Alasan Penggunaan Bandara Kertajati untuk Pendaratan Pesawat Mengangkut 69 WNI
Tiga dari enam personel polisi yang terluka dari Polres Tapsel.
Adapun para korban yang diberi tali asih Yakni AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul dan Edi Susanto korban dari warga.
Irjen Martuani Sormin menyampaikan, kejadian ini tidak boleh terulang kembali.
Untuk masyarakat dan anggota Polri yang jadi korban luka, Kapolda juga meminta maaf dan akan membantu pengobatan terbaik.
"Ini tragedi buat kita. Saya minta maaf kepada korban dan masyarakat. Harapan saya, semoga peristiwa ini menjadi yang terakhir. Mari kita akhiri perselisihan ini. Mari kita jaga soliditas bersama TNI dan masyarakat," kata Irjen Martuani Sormin.