TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Penghuni mes sebuah perusahaan di Galang Batang, Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri dikejutkan dengan tewasnya seorang pekerja asal China.
Korban bernama Gong Shijin (49) pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya, Sabtu (29/2/2020).
Korban diketahui merupakan pekerja sub kontraktor (subkon) dari PT CGI yang menghuni mess PT BAI, Galang Batang, Gunung Kijang, Bintan.
Saat itu, rekan kerja korban berusaha untuk membangunkannya untuk bekerja, tapi tidak ada respon dari korban.
Curiga dengan kondisi Gong Shijin, rekan kerjanya melaporkan hal ini ke manajemen perusahaan dan meneruskan laporan ini ke Mapolsek Gunung Kijang.
"Benar, Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok itu penghuni mes PT BAI Nomor Nomor 708. Korban merupakan pekerja dari PT CGI," kata Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang Parlagutan Silalahi, Senin (2/3/2020).
Baca: Pria Ini Ceritakan Pemeriksaan Virus Corona yang Dia Alami
Baca: Ada Dua WNI Terjangkit Corona, Komisi IX DPR: Screening Ulang Semua Pasien di Rumah Sakit
Monang mengungkapkan, korban selama ini sering mengeluh sakit. Khususnya sakit pada bagian telinga kepada rekan kerjanya.
Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia murni akibat sakit yang dideritanya.
Ia membantah bila tewasnya WNA asal China itu akibat terinfeksi virus corona.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sudah ada dicek oleh tenaga kesehatan," ungkapnya.
Monang juga menambahkan, untuk pemakaman jenazah korban, saat ini manajemen sedang berusaha melakukan koordinasi dengan pihak keluarga.
"Kalau di mana dimakamkan, pihak perusahaan masih melakukan komunikasi dengan pihak keluarganya," ucapnya.
Warga Minta Pemerintah Koordinasi dengan WHO
Kekhawatiran akan masuknya virus corona ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri begitu dirasakan warga.
Warga Kabupaten Bintan meminta kepada pemerintah untuk berkoordinasi dengan Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus Corona saat Tour de Bintan 2020.
Lomba sepeda bertaraf internasional tahunan itu rencana akan diselenggarakan selama 3 hari sejak 27 Maret 2020.
Baca: Menkes Kabarkan Kondisi Terkini 2 WNI yang Positif Virus Corona, Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Baca: Pesan Haru Ayah Ashraf Sinclair, Singgung Ketegaran BCL dan Noah: Tak Berdaya Memutar Ulang Waktu
Rider dari sejumlah benua seperti Asia, Eropa, Australia dan Amerikadiprediksi tetap bergabung dalam ajang bergengsi itu.
"Kami berharap seperti itu. Sampai sekarang rasanya belum ada yang bisa menjamin peserta dari luar negeri itu aman. Saya sendiri juga ada rencana ingin ikut, tapi ada rasa khawatir. Makanya saya berharap WHO bisa ikut serta," ucap warga Kawal, Emmy, Minggu (1/3/2020).
Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Wan Rudi Iskandar menuturkan, antisipasi virus Corona (Covid-19) saat pelaksanaan Tour de Bintan 2020 ditangani oleh Dinas Kesehatan Propinsi Kepri dan Bintan serta Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP).
Dua otoritas ini, menurut Wan Rudi Iskandar akan bertugas mencegah suspect virus Corona agar tidak masuk ke Kabupaten Bintan.
"Begitu juga dengan pihak Singapura. Mereka tidak akan membiarkan masuk atau keluar dari wilayahnya pengunjung yang terindikasi virus Corona," ucapnya.
Wan Rudi juga menambahkan, koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri masih terjalin dengan baik.
Penanganan virus Corona ini juga ditangani secara protap CIQP.
Baca: Ada Dua WNI Terjangkit Corona, Komisi IX DPR: Screening Ulang Semua Pasien di Rumah Sakit
Baca: Natasha Rizki hingga Siti Badriah Bersyukur Bisa Beribadah Umrah di Tengah Ramainya Virus Corona
Pihak imigrasi juga dilibatkan dalam immigration quarantine.
"Tujuan kami bagaimana kegiatan ini tetap jalan tetapi tidak merugikan kita masyarakat Indonesia kedepan. Sehingga, kami berharap intansi terkait dan masyrakat sama-sama turut mendukung," ucapnya.
Bantah 2 Turis Positif Virus Corona
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membantah adanya turis asal China yang masuk di Bintan terinfeksi Virus Coronavirus (nCoV) atau virus corona yang saat ini mewabah di China.
"Sampai sejauh ini tidak ada ditemukan turis yang mengidap Virus Coronavirus (nCoV) yang masuk melalui pelabuhan Bintan," ucapnya, Rabu (22/1/2020).
Memang beberapa hari lalu, ada dua orang turis dari Wuhan China ke Singapura dan datang ke Bintan terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner dan berbunyi.
Namun, setelah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan dan ronsen sesuai aturan pengecekan virus oleh petugas, kedua turis itu tidak sedang mengidap Virus Coronavirus (nCoV).
"Hanya saja saat itu suhu tubuhnya sedang panas, sehingga alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner berbunyi. Tapi setelah dicek tidak ditemukan turis itu mengidap virus tersebut," terangnya.
Sementara itu, saat disinggung mengapa kedua turis terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner, Gama menyebutkan kedua turis kondisi tubuhnya sedang panas dan bisa disebabkan karena sedang flu.
Baca: Presiden Jokowi Umumkan Dua Orang Positif Corona di Indonesia
Baca: Persib Bandung Vs Persela Lamongan Tak Luput dari Pantauan Satgas Anti Mafia Bola, Apa Alasannya?
"Nah karena thermal scanner memang mendeteksi suhu tubuh yang panas, sehingga alat itu bunyi ketika kedua turis melewati alat itu di pelabuhan Bintan," ungkapnya.
Gama juga menyebutkan, untuk mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan sudah koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan.
Hal ini untuk mengantisipasi agar virus Virus Coronavirus (nCoV) tidak sampai masuk Bintan.
"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit Virus Coronavirus (nCoV). Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di-screening melalui Thermal Scanner yang sudah dipasang di Pelabuhan," tuturnya.
Gama juga menambahkan, bahwa Bintan merupakan wilayah pariwisata yang terkenal di dunia.
Sehingga banyak turis-turis asing yang datang ke Bintan untuk menikmati liburan.
Maka dari itu, KKP sudah melakukan screening di beberapa pintu masuk turis asing tersebut.
Di antaranya Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam, dan Pelabuhan Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR) dan pelabuhan khusus resort lainnya.
"Sejauh ini kami belum mendapati adanya turis asing yang tertular penyakit Virus Coronavirus (nCoV) tersebut. Baik itu yang dipantau dari suhu badan dan lainya melalui thermal scanner. Semoga saja tidak pernah ada," jelasnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul WNA Asal China Tewas di Mes Galang Batang, Sempat Mengeluh Sakit di Telinga