Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah pun membenarkan jika kawasan Ranu Manduro telah ditutup.
"Iya ditutup (PT Wira Bumi, Red)," ujarnya dikutip dari Surya.co.id.
Meskipun begitu, belum ada keterangan resmi terkait penutupan kawasan Ranu Manduro yang merupakan bagian dari bekas area pertambangan sirtu tersebut.
Diketahui pula penutupan area tersebut bukan kehendak dari Pemkab Mojokerto.
"Itu bukan dari Pemkab Mojokerto keliatannya (Penutupan, Red) yang punya lahan," ujar Kepala Dipaspora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo, dikutip dari Surya.co.id.
Susilo juga mengharapkan agar wisatawan yang berkunjung harus lebih hati-hati.
Karena Ranu Manduro merupakan lokasi bekas galian tambang.
"Untuk pengunjung juga harus hati-hati karena bekas galian dikhawatirkan tanahnya masih labil apalagi sekarang cuaca hujan masih ekstrem," tambahnya.
Ranu Manduro yang sempat viral tersebut berlokasi di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Mendapat Sorotan dari Komika Indonesia, Dodit Mulyanto
Lewat media sosial Twitter, objek wisata Ranu Manduro sempat menyayangkan jika lokasi tersebut tidak seindah awal mulanya.
Di Twitter Doddit mengunggah empat video yang meayangkan antrean kendaraan yang akan memasuki wilayah Ranu Manduro.
#mesaknefeelinggood, apik-apik ijo malah ketambahan terpal, pemudik karo bangunan galvalum.," tulis Dodit Mulyanto.
Baca: Viral Video Wisata Lokal Ranu Manduro di Mojokerto, Pengunjung Ingatkan Soal Sampah
Baca: Foto-foto Wisata Lokal Ranu Manduro Mojokerto yang Baru Viral di Media Sosial
(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul) (Surya.co.id/ Alif Nur Fitri Pratiwi)