Sesampainya di TKP diduga bus mengalami rem blong dan hilang kendali sehingga masuk kedalam jurang sedalam 30 meter.
Sejauh ini, pihaknya menduga bus masuk ke jurang usai mengalami rem blong saat hendak berbelok.
Begitupun hal ini masih dalam proses penyelidikan pihaknya untuk memastikan penyebab kecelakaan.
“Kemungkinan (rem blong). Cuma belum ita cek remnya apakah blong atau nggak. itukan harus kita buktikan. Tapi yang jelas itu, kalo untuk kecepatannya sekitar 60 KM per jam karena posisi persneleng gigi tiga,” jelasnya.
Dikatakan Dalimunthe, bus mengangkut pelajar Pondok Pesantren Purba Baru yang hendak berwisata karena proses belajar mengajar di hari Selasa selalu libur.
“Kalo itu belum kita konfirmasi lebih lanjut, karena kami fokusnya untuk korban dan evakuasi mobil dahulu. Mereka pelajar semua di Pesantren Purba. Kemungkinan besar orang itu baru selesai main-main karena kalau hari Selasa pesantren di sini libur. Mereka biasa rekreasi lah ke tempat wisata. Tapi, kita masih menunggu konfirmasi dari pihak korban,” sebutnya.
Pascakejadian, supir bus Riadi Tanjung mengalami terkilir kaki kanan dan luka memar pada lutut kiri.
Kini ia juga telah diamankan di kantor Kanit Lakalantas Polres Madina untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
“Sopir sudah kita amankan, tapi belum kita periksa. Hanya baru buat laporan polisi dan masih di TKP ini. Untuk barang bukti juga belum diangkat ini,” pungkasnya.(mft/tri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kecelakaan Tunggal Mini Bus di Madina, Sekretaris Ponpes Purba Baru Sebut Bukan Siswa Mereka