TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Nasib yang dialami Sehono, mantan petugas parkir di RSUP Kariadi Semarang ini, sudah aniaya secara sadis sesama rekan kerjanya, kini malah dipecat di tempat kerjanya.
Bagai pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, Itulah nasib yang dialami Sehono (50) Warga Kampung Punden Utara Kaliwungu Kabupaten Kendal ini.
Dirinya mengalami penganiayaan dan pengeroyokan oleh dua terduga pelaku berinisial S dan Y, di halaman parkir RSUP Kariadi, Minggu (5/1/2020) sekira pukul 23.00 WIB.
"Saya terhitung akrab dengan S maka saya berani ajak guyonan, ternyata Y malah yang tidak terima," katanya kepada Tribunjateng, Jumat (28/2/2020).
Rasa tidak terima Y, kata Sehono, ditunjukan ketika dia telah absen lalu melihat Y membanting dompet di depannya dibarengi dengan perkataan tidak sopan.
"Ternyata mereka itu mabuk minuman keras, saya baru sadar ketika guyonan saya ditanggapi dengan sangat serius, namun yang saya ajak guyonan itu S bukan Y," terangnya.
Setelah itu, Sehono tidak menanggapi kedua terduga pelaku. Dia bersikap biasa saja karena sudah tahu kalau kedua orang tersebut terpengaruh minuman keras.
"Karyawan saat itu banyak yang tahu kalau mereka berdua mabuk, ada beberapa juga yang melihat saat Y membanting dompet di ruang dekat absen karyawan," jelasnya.
Sehono lantas berjalan menuju parkiran CFC RSUP Kariadi untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.
Ketika berjalan menuju parkiran dia masih melihat Y dan S berjalan di depannya. Kemudian Y memisahkan diri dari S.
Sesampai di parkiran Sehono segera menaiki motornya. Saat naik motor tersebut, belum sempat memakai helm Sehono mengalami aksi pemukulan oleh terduga Y dari belakang.
"Entah dia mukul pakai tangan kosong atau benda lain yang jelas saya langsung jatuh," ujarnya.
Akibat pukulan tersebut tubuh Sehono jatuh bersama motornya. Sementara terduga S bukannya menolong, ternyata membantu Y dengan cara mendorong tubuh Sehono dengan kepala yang ketika itu sedang berusaha berdiri.
Sehono menuturkan tidak mengira mereka berdua akan menyerangnya. Dia juga sempat ingin melawan namun tidak berdaya karena pukulan bertubi-tubi dari kedua terduga pelaku.