TRIBUNNEWS.COM - Masker menjadi kebutuhan pokok sehari-hari bagi Siswanto dan anaknya Celine.
Keduanya merupakan penyintas kanker yang tinggal di Desa Gentar, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Siswanto diketahui menderita kanker nasofaring, sementara anaknya didiagnosa leukimia atau kanker darah.
Hidup mereka sangat bergantung pada masker untuk melindungi tubuh mereka yang rentang terhadap infeksi.
Namun sejak merebaknya isu corona di Indonesia, mereka tidak lagi mudah untuk mendapatkan masker.
Saat ini masker sekali pakai tengah langka di Kabupaten Mempawah. Kalaupun ada, masker dijual dengan harga yang mahal.
Tingginya harga masker ini sangat membebani perekonomian mereka, terlebih lagi keduanya harus rutin melakukan pemeriksaan dokter dengan biaya yang tidak sedikit.
Terhadap kondisi sulit tersebut, Siswanto berpesan kepada pihak-pihak penimbun masker supaya memiliki kepedualian.
"Penimbunan punya memiliki belas kasihan terlebih kepada penderita kanker. Itu sangat kami butuhkan"
"Misalkan di jual jangan terlalu tinggi. Beberapa persen kami masih sanggup membelinya. Kalau harganya 400 ribu kami nggak sanggup," ucap Siswanto dikutip dari channel Official iNews, Sabtu (7/3/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Siswanto juga membagikan pengalamannya saat merasakan sulitnya mencari masker dan antiseptik.
Bahkan dia rela mencari dari desa ke desa namun tetap belum mendapatkan kedua barang tersebut.
Baca: Video Viral Oknum Ojol Diduga Serobot Hak Trotoar, Perekam: Pejalan Kaki Mohon Dilindungi
"Kalau untuk saat ini untuk masker sepertinya lagi kosong untuk daerah saya"
"Kebetulan kemarin saya juga mencari di daerah Mempawah sampai Desa Jungkat memang kosong. Baik masker maupun antiseptiknya," katanya.