"Kita wanti-wanti mudah-mudahan tidak apa, karena wali kota melindungi keselamatan warga Kota Denpasar. Kan pelabuhan KSOP punya yang pemeriksaannya dilakukan KKP dan itu di bawah Kemenkes," imbuhnya.
Jika memang benar bahwa kru kapal turun, pihaknya mengaku akan melakukan pengawasan terkait aktivitas yang dilakukan oleh kru kapal tersebut jika melakukan aktivitas di Denpasar.
"Harusnya diinformasikan kepada warga ke mana mereka melakukan aktivitas," katanya.
Baca: TES KEPRIBADIAN: Digit Terakhir Tahun Kelahiran Dapat Ungkap Banyak Hal tentang Diri Seseorang
Baca: Ahok Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Sandiaga Uno Pertanyakan Rekam Jejak BTP di Pertamina
Namun sampai saat ini pihaknya mengaku belum mendapat pemberitahuan, akan kemana kru kapal yang turun tersebut.
"Tidak ada, belum dengar mau kemana. Biasanya mereka sudah punya paket tour dengan agen pariwisata. Sekarang kami tetap waspada dan ingatkan masyarakat agar hati-hati dan kami infokan ke semua OPD terkait hal ini," katanya.
Ditolak Masuk
Sebelumnya, kapal pesiar Norwegia, Viking Sun yang rencananya berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Minggu (8/3/2020) hingga Senin (9/3/2020) besok, ditolak oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Hal tersebut dikarenakan penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) dari Kapal Viking Sun tidak memiliki sertifikat kesehatan bebas virus corona covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan dr Suarjaya mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Denpasar Rai Mantra dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Baca: Intip Pesona Wisata Hutan Digital Belitung Melalui Peramun Hill 4.0, Semua Dalam Genggaman
Baca: Menganalisa Peluang Ganda Campuran Indonesia di All England 2020, Praveen/Melati Jadi Andalan Utama
"Jadi intinya di kapal tersebut ada dua penumpang yang sakit demam dan belum ada clearence bahwa yang bersangkutan sudah sehat," ujar dr Suarjaya, Sabtu (7/3/2020).
"Jadi prinsipnya di sini upaya pencegahan preventif, sehingga berlabuhnya kapal ini ditunda sampai dari pihak kapal bisa menyampaikan sertifikat kesehatan dari dua penumpang yang dinyatakan sakit itu," tambah dr Suarjaya.
dr Suarjaya menegaskan, pelarangan berlabuh di Pelabuhan Benoa sebagai bentuk proteksi atau perlindungan untuk Bali dari virus corona covid-19.
"Justru kami ingin memproteksi Bali. Jadi dengan situasi seperti ini, sesuai international health regulation kalau ada penumpang yang sakit dari negara yang terjangkit itu, negara tersebut wajib (menyertakan surat kesehatan bebas virus corona)," imbuhnya.
dr Suarjaya mengatakan, jika Kapal Viking Sun belum ada sertifikat kesehatan yang dikeluarkan, maka Pemerintah Provinsi Bali menunda kedatangan kapal pesiar itu.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sempat Ditunda, Kapal Viking Sun Akhirnya Merapat di Pelabuhan Benoa, Ini Tanggapan Pemkot Denpasar