"Itu kalau ada infeksi penyakit menular itu menyebarnya cepat," imbuhnya.
Reviono mengungkapkan jika sebuah populasi ada satu sumber penularan, akan mudah menyebar dibanding yang bukan populasi.
"Jadi kelompok sekolah atau pondok pesantren ada satu saja sumber penularan, itu mudah menyebar dibanding yang bukan kumpulan populasi," jelasnya.
Tanggapan Kepala Sekolah
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Sukoharjo Sriyono mengungkapkan acara berjalan dengan baik.
"Bapak ibu guru dan anak-anak mengikuti dengan serius," ujarnya.
Sriyono mengungkapkan, sosialisasi mengenai virus baru pertama kali ini diberikan di sekolah yang ia pimpin.
"Kalau sosialisasi kesehatan sudah sering dilakukan, termasuk penyuluhan dari Puskesmas, soal Narkoba, anemia, dan lain sebagainya," ungkapnya.
"Tapi kalau sosialisasi mengenai virus baru kali ini," imbuhnya.
Baca: Antisipasi Corona, Rektor UNS Akui Ikut Kena Imbas Larangan Perjalanan ke Luar Negeri yang Ia Teken
Sriyono mengungkapkan kegiatan UNS Mengajar Indonesia yang diselenggarakan di SMPN 2 Sukoharjo sangat memberi manfaat.
"Apa yang disampaikan Prof Reviono bisa ditularkan kepada yang lain," ungkapnya.
Menindaklanjuti kegiatan hari ini, Sriyono mengungkapkan akan semakin giat menyosialisasikan perilaku hidup sehat kepada warga sekolah.
"Pasti mempersiapkan anak-anak agar semakin sehat dengan melakukan hal yang disampaikan Prof Reviono," ungkapnya.
Sriyono berharap seluruh bagian SMPN 2 Sukoharjo lebih memperhatikan kembali perilaku hidup sehat.