TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah makam di tepi jalan Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung mengejutkan warga.
Sebab lokasi makam tepat di tepi aspal jalan, tidak jauh dari jembatan desa setempat.
Makam ini terkesan nyeleneh, karena hanya berjarak sekitar 30 meter dari tempat pemakaman umum.
Keberadaan makam ini menimbulkan bermacam isu, seperti yang menyebut makam itu adalah makam warga yang ditolak.
Ada pula yang menjadikannya sebagai gurauan, sebagai makam orang yang menimbun masker di saat orang lain membutuhkan.
Makam ini juga menambah kesan angker, hingga banyak yang takut melewati area perbatasan desa ini.
"Sejak lama makam Desa Ngranti kan dikenal angker. Begitu ada makam di tepi jalan, semakin membuat orang takut," ucap seorang warga bernama Agung.
Namun ternyata makam di tepi perbatasan dengan Dusun Glotan, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat ini adalah makam palsu.
Tidak ada mayat yang benar-benar dikebumikan di dalamnya.
Baca: Cara Cek Tagihan Pembayaran BPJS, Bisa Lewat Mobile JKN dan Akses bpjs-kesehatan.go.id
Baca: Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas Diduga karena Virus Corona, Mayat-Mayat Tidak Dikremasi
Menurut Ketua RT 1 RW1 Dusun Miren 1, Desa Ngranti, Suwito, makam itu adalah bentuk rasa putus asa pemerintah desa.
Sebab sudah bertahun-tahun lokasi itu dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal.
Segala upaya sudah dilakukan untuk menghentikan warga buang sampah sembarangan, salah satunya memasang papan larangan.
Namun semua usaha seperti sia-sia, karena sampah yang dibuang warga tetap menggunung.
"Jadi di tengah rasa putus asa, akhirnya muncul ide membuat makam palsu itu. Harapannya warga tidak lagi buang sampah di situ," terang Suwito.