Sekitar 3 km kemudian, Anda sudah sampai Desa Pojok, dan silakan Anda bertanya di mana rumahnya Pak Iskandar.
Semua orang mengenalnya karena ia dikenal sebagai petani alpukat yang sangat sukses.
"Banyak tamu, terutama musik alpukat seperti bulan ini. Rata-rata orang dari luar kota, untuk beli bibit," paparnya.
Meski masih terbilang muda, namun Iskandar bukan lah petani alpukat yang baru mencoba. Ia mengaku sejak usia 9 tahun, dirinya sudah diajari bertani alpukat oleh bapaknya. Namun yang membedakan dengan bapaknya, ia menekuni budi daya alpukat, dengan cara menyetek sendiri.
Baca: Seputar Keberadaan Kuburan di Tepi Jalan di Tulungagung: Muncul Beragam Isu, Ini Fakta Sebenarnya
Baca: Kronologi Duel Dua Pria di Atas Motor yang Melaju: Diduga Cemburu pada Suami Baru Mantan Istri
Baca: Kronologi Suami di Bandung Tega Membunuh Istri Lantaran Kesal Sering Ditolak Saat Minta Berhubungan
Baca: Fakta-Fakta Kasus Bunuh Diri Bersama Suami-Istri di Malang: Ditemukan Surat Wasiat di Saku
"Kami panen perdana baru setahun kemarin (2019). Hasilnya, tak terduga," paparnya.
Hasil panen perdana itu, ia bisa beli lahan lagi buat memperluas lahan alpukatnya.
Tak hanya itu, yang membanggakannya, dirinya bisa mendaftar haji bersama istrinya, dan beli mobil Jazz.
Katanya, alpukatnya itu banyak yang menyukainya. Selain buahnya besar, pohonnya tak tinggi namun lebat sehingga batangnya banyak.
"Dari cabang-cabang itu, kami terus men-nyeteknya, dan terus mempertahankan kualitasnya, terutama buahnya agar tetap besar," ungkapnya.
Bahkan, saking besar buahnya, ia harus banyak menguranginya. Tujuannya, agar batangnya tak sampai patah karena tak kuat menahan beban beratnya buah itu. Sebab, satu pohon saja bisa berbuah sampai 200 biji.
Namun, sebelum buah itu besar, itu harus dikurangi separo atau tinggal 80 sampai 100 buah per pohon.
"Kami harus rutin menghitungnya di saat buah itu masih kentel. Jika tak dikurangi, ya nggak kuat batangnya, karena satu batang saja bisa berbuah 8 sampai 10," paparnya.
Memang, masa panennya agak lebih lama. Jika alpukat lokal, masa panennya hanya 3 bulan, namun Aligator ini sampai 7 bulan atau lebih lama empat bulan.
Baca: Seputar Keberadaan Kuburan di Tepi Jalan di Tulungagung: Muncul Beragam Isu, Ini Fakta Sebenarnya
Baca: Kronologi Duel Dua Pria di Atas Motor yang Melaju: Diduga Cemburu pada Suami Baru Mantan Istri
Baca: Kronologi Suami di Bandung Tega Membunuh Istri Lantaran Kesal Sering Ditolak Saat Minta Berhubungan
Baca: Fakta-Fakta Kasus Bunuh Diri Bersama Suami-Istri di Malang: Ditemukan Surat Wasiat di Saku
"Menunggu sedikit lebih lama namun hasilnya memuaskan. Sebab, buah yang paling kecil saja beratnya 1,8 kg dan yang terbesar berkisar 2,2 kg atau sebesar kepala bayi. Jadi, mau makan, kita itu cukup makan satu buah saja, bisa tak habis," ujarnya.