TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Bakal calon Wali Kota Medan Bobby Nasution datangi Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (12/3/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Menantu Presiden Jokowi ini hadir mengenakan kemeja hitam dengan celana cokelat turun dari mobil Toyota Land Cruiser hitam sembari tersenyum ke awak media.
Bobby langsung diterima oleh Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih.
Ia sudah ditunggu beberapa pengurus, seperti Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto, Brilian Moktar, serta anggota DPRD Sumut Meryl Saragih.
Dalam ruangan yang tertutup terlihat Bobby berdiskusi dengan Ketua dan Sekretaris PDIP Sumut.
Setelah berdiskusi beberapa menit, Bobby Nasution mengisi formulir keanggotaan kader PDIP, ia mengisi satu persatu pertanyaan didampingi Ketua PDI Perjuangan Japorman Saragih.
Baca: Hadirkan 1.000 seniman, Tanah Lot Art & Food Festival 2020 Ke 3 Siap Digelar
Baca: Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura, Prediksi, Susunan Pemain, Coach Aji Siapkan Senjata Khusus
Baca: 3 Pasien Corona yang Sembuh Diimbau Memantau Diri Sendiri di Rumah
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat (13/3/2020): Scorpio Merajuk, Aquarius Kreatif, Pisces Percaya Diri
Seusai mengisi formulir keanggotaan, kertas tersebut dimasukkan kedalam map merah berlambangkan banteng dan diterima DPD PDIP.
Setelah diterima, Japorman langsung memakaikan Bobby kemeja merah khas Partai berlambangkan Banteng moncong putih tersebut. Bobby Nasution mengenakan seragam PDI Perjuangan.
Saat diwawancarai, Bobby menyebutkan dirinya ingin mengikuti jejak orang tuanya bergabung dengan PDIP.
Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Japorman Saragih memastikan bahwa Bobby Nasution telah resmi menjadi kader partai berlambang banteng ini, Kamis (12/3/2020).
"Ketika dia sudah menandatangani masuk kader, berarti sudah kader. Secara teknis sudah kita lakukan, nanti secara formal kita lakukan dari DPP," tuturnya di Kantor DPD PDIP Sumut Jalan Jamin Ginting, Medan.
Japorman membenarkan bahwa bergabungnya Bobby ke PDIP sebagai sinyal bahwa partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mendukungnya untuk maju Pilkada Kota Medan 2020.
Namun, Japorman tak ingin sesumbar memastikan hal tersebut. Pasalnya keputusan pencalonan kepala daerah ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya pikir ya sinyal, saya pikir wajib hukumnya kalau kita mendukung kader, persoalannya ada dua yang kita akan calonkan, ada Pak Akhyar dan Mas Bobby. Kemarin DPP meminta nama-nama keseluruhan tapi kelihatan yang dipanggil itu ada dua," tegasnya.
Japorman menyebutkan bahwa baik peluang Bobby maupun Akhyar Nasution masih sama-sama besar.
"Peluang Akhyar ada, Bobby ada, jadi keduanya punya peluang yang sama. Tinggal persoalannya sekarang ini, DPP bersama ketua umum, kita tegak lurus dengan apa yang ditentukan oleh DPP. Kalau ketum bilang A, kita tunduk dan taat atas instruksi tersebut," tuturnya.
Terkait kemungkinan keduanya dipasangkan pada Pilkada Medan, Japorman pun menyebutkan hal tersebut hak prerogatif Ketum.
"Saya sendiri tidak tahu kalau kemungkinan keduanya digabungkan. Itu hanya ibu ketua umum bersama DPP. Jadi semua tahapan-tahapan sudah dilalui oleh Mas Bobby begitu juga Pak Akhyar. Jadi finalnya ada di DPP kita hanya berdoa saja," tambahnya.
Baginya, apabila ada partai politik yang akan berkoalisi dengan PDIP akan sangat terbuka, karena perlu sinergi untuk membangun Kota Medan.
"Soal wakil tadi masih entah di mana. Tapi kita terbuka untuk berkoalisi, kita tidak bisa bekerja sendiri. Seperti motto PDIP gotong royong, kita tidak sanggup sendiri, sebagai jurnalis membantu kita membangun Kota Medan," tambahnya.
Namun, di akhir percakapan, Japorman menyebutkan Bobby Nasution sebagai interprestasi dari kaum milenial dapat memajukan Kota Medan.
"Apalagi dengan melenialnya mas Bobby barangkali ini lebih maju dengan kota-kota lain," pungkas Japorman.
Sementara itu, Bobby Nasution tampak semringah sewaktu dipakaikan kemeja merah khas partai berlambang banteng oleh Ketua PDIP Sumut Japorman Saragih.
Bobby Nasution pun membeberkan alasan memutuskan menjadi kader PDIP di tengah mengalirnya dukungan sejumlah parpol untuk dirinya di Pilkada Medan 2020.
Ia mengatakan, keinginan menjadi kader PDIP untuk mengikuti jejak sang mertua, yakni Presiden Joko Widodo.
"Alasan saya berlabuh di PDIP, saya sebagai seorang anak juga pasti ingin mengikuti jejak orangtua saya. Keluarga saya, terutama mertua saya (Presiden Jokowi) itu ada di PDIP. Saya ingin meniru orangtua saya," tuturnya kepada awak media.
Setelah resmi bergabung dengan PDIP, Bobby Nasution merasa semakin siap untuk menghadapi Pilkada Kota Medan.
"Dari awal saya juga mendaftarkan diri menjadi bakal calon wali kota Medan di sini (PDIP). Itu sinyal saya untuk maju di Pilkada Kota Medan," tegas Bobby.
Bobby sendiri mengaku tak khawatir kehilangan dukungan dari parpol lainnya, meskipun kini telah berstatus kader PDIP.
"Walaupun saya mendaftar sebagai kader PDIP, saya masih berharap dukungan dari seluruh partai yang ada. Saya bersama kader PDIP yang lain juga sepakat untuk membangun kota Medan ini perlu berkolaborasi," ucapnya.
Ia menambahkan siap dipinang oleh parpol manapun, meski sudah menjadi kader PDIP.
Sebelumnya, Bobby yang hadir dengan pengawalan Paspampres, langsung disambut pengurus harian DPD PDIP.
Bobby tampak terlihat mengisi formulir pendaftaran dengan teliti dan sesekali bertanya kepada Japorman Saragih yang berada tepat di sampingnya.
Diketahui, Bobby Nasution berniat maju sebagai calon wali kota Medan pada Pilkada Serentak 2020. Ia telah mengikuti penjaringan di sejumlah parpol, termasuk PDIP.
Adapun PDIP diketahui memiliki 10 kursi di DPRD Kota Medan. Jumlah kursi itu sudah memenuhi syarat ambang batas 20 persen untuk mengajukan pasangan calon di Pilkada Medan 2020.
Artinya, partai banteng moncong putih bisa mengusung langsung pasangan calon di Pilkada Medan 2020, meskipun tanpa koalisi dengan parpol lain.
Sejauh ini, PDIP belum mengumumkan resmi pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Medan 2020.
Dua nama yang santer disebut sebagai jagoan PDIP untuk Pilkada Medan, adalah Bobby Nasution dan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
Bobby Nasution sendiri sudah mendapat sinyal positif dari dua parpol lain, yakni Nasdem dan Partai Golkar.
Bahkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sendiri yang langsung menyebut nama Bobby Nasution sebagai calon wali kota yang akan diusung di Pilkada Medan 2020.
Sedangkan dukungan dari Golkar dilontarkan Yasir Ridho, setelah terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut, pada Musda yang digelar di Hotel JW Marriott, Kota Medan, Senin (24/2/2020).
Yasir Ridho langsung blak-blakan akan memberikan dukungan penuh kepada Bobby Nasution untuk maju sebagai bakal calon wali kota Medan.
Ia menganggap, menantu Presiden Jokowi itu adalah orang yang tepat untuk duduk menjabat sebagai wali kota Medan. "Saya kalau pribadi, mendukung Bobby Nasution untuk memimpin Kota Medan. Golkar pasti akan memberikan dukungan kepada dia," kata Yassir.
PKS Usung Salman Alfarisi
Peta politik Pilkada Kota Medan saat ini juga mulai terlihat. PKS sudah menyatakan sikap mengusung kadernya yang duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut, Salman Alfarisi.
Keputusan ini disampaikan oleh Ketua DPW PKS Sumut, Tifatul Sembiring, di Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPW), Jalan Kenangan Raya, Kota Medan, Kamis (12/3/2020).
"PKS Sumut resmi mengusung Salman Alfarisi untuk maju sebagai balon Wali Kota Medan," kata Tifatul Sembiring.
"Kami PKS memang mau mengusung kader sendiri," sambungnya.
Dengan diusungnya Salman Alfarisi, Tifatul Sembiring berharap ada partai lain yang bergabung memperebutkan kursi pimpinan Kota Medan.
Diwawancarai wartawan www.tri bun-medan.com, Salman Alfarisi mengaku siap maju. Ia bahkan siap turun dari posisi Wakil Ketua DPRD Sumut.
"Posisi itu amanah partai, amanah rakyat. Saya siap mengikuti," ucap Salman Alfarisi. (Victory Arrival Hutauruk/Daniel Effendi Siregar)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bobby Resmi Jadi Kader PDIP, Japorman Akhirnya Bicara soal Peluang Akhyar Nasution di Pilkada Medan,