Muchlis mengatakan, pihaknya telah mengirim surat penyampaian kepada panitia penyelenggara Ijtima untuk dilakukan penundaan.
"Jadi bukan dilarang tapi ditunda untuk mencegah Covid-19," jelasnya.
4. Disorot Media Asing
Digelar di tengah pandemi Virus Corona, acara Ijtima Asia 2020 itu mendapat sorotan dari sejumlah media asing.
Setidaknya ada tiga media asing yang memberitakan hal ini.
Salah satunya adalah Reuters, dengan judul Thousands of Muslim pilgrims ignore virus risk to gather in Indonesia (Ribuan Jamaah Muslim Mengabaikan Risiko Virus untuk Berkumpul di Indonesia).
Dalam berita Reuters tersebut, saat ditanya tentang kemungkin mereka menyebarkan virus Corona dalam acara tersebut, salah seorang penyelenggara Mustari Bahranuddin, mengatakan "Kami lebih takut pada Tuhan."
Baca: Update Kasus Corona: Total Pasien Positif Covid-19 Ada 227 Kasus, Meninggal 19, Ini Persebarannya
Ada Juga Channel News Asia mengangkat judul Thousands of Muslim pilgrims brave COVID-19 to gather in Indonesia.
Judul tersebut berarti Ribuan Jamaah Muslim Berani (Menantang) Covid 19, berkumpul di Indonesia.
Media online The Australian mengangkat judul Thousands gather for mass prayers in Indonesia’s Sulawesi.
Dalam pemberitaan ini, The Australian mewawancarai Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Dalam berita tersebut Adnan membenarkan ada jamaah yang datang, namun itu karena miss komunikasi.
Pihaknya sudah menunda penyelenggaraan acara.
Untuk mengantisipasi ia sudah meminta tenaga kesehatan di Gowa untuk mendisinfektan area kedatangan para jamaah.
Media asing ini membandingkan dengan pertemuan serupa yang digelar di Malaysia, beberapa waktu lalu.
Dimana pada pertemuan tersebut, ratusan orang dari negara peserta terbukti mengidap Corona.
(Tribunnews.com/Daryono) (Tibun Timur/Ari Maryadi)