Mustofa mendaftar sidang skripsi pada Jumat (13/3/2020).
Ia mendapat jadwal untuk mengikuti sidang skripsi offline pada Kamis (19/3/2020).
Namun, pada Senin (16/3/2020) Pemerintah Daerah Surabaya mengeluarkan kebijakan belajar di rumah.
"Alhasil Rabu (18/3/2020) sore dosen pembimbing menyarankan untuk sidang online," terangnya.
Sidang online tersebut berlangsung pada Kamis sekira pukul 10.00-10.50 WIB.
Ia mengatakan, ini adalah pengalaman pertamanya dan dosen penguji menerapkan sidang skripsi online.
Untuk persiapan sidang skripsi online itu, Mustofa awalnya melakukan gladi kotor.
Baca: Seminar di Bogor yang Diduga Jadi Lokasi Penyebaran Virus Corona Diikuti 200 Peserta
Baca: Terkait Pandemi Virus Corona, Khofifah Putuskan Tak Liburkan Sekolah: Tak Ada Lockdown di Jawa Timur
Yakni untuk tes sinyal telepon dan pencahayaan di kamar kosnya.
Saat tiba waktu sidang, ia kemudian melakukan panggilan video via WhatsApp video call kepada dua dosen penguji dan satu dosen pemimbingnya.
"Penguji juga welcome dengan baik kok, sama-sama pertama sidang online buat penguji," tulisnya.
Mustofa mengaku mulanya ia sempat grogi menjalani sidang tersebut.
Namun, saat sidang sudah dimulai, semuanya berjalan dengan lancar.
"Pertama sih grogi gak karu-karuan, tapi pas mulai sidang udah lumayan hilang."
"Dosen juga menyadari sidang online pertama, jadi rada senyum-senyum juga pas sesi pertanyaan," tulisnya.
Meski sidang skripsi melalui video call, Mustofa dinyatakan lulus dengan revisi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)