Namun Julianti Astuti salah mengambil botol, yang belakangan botol tersebut bukan berisi minyak tanah, melainkan berisi bensin (premium).
Saat mengisi minyak di lampu teplok
Saat hendak mengisi ke botol lampu teplok tersebut, tiba-tiba api langsung menyambar bensin yang ada di botol dan meletup.
Seketika itu juga Julianti Astuti terkejut, bahkan api juga sempat menyambar baju yang dikenakannya.
Kepanikan Julianti Astuti juga bertambah, karena semburan api yang menyembar bensin tersebut juga mengenai selimut yang digunakan anak dan keponakannya sehingga anak-anak dan keponaknnya terbakar, termasuk suaminya.
• Wartawan yang Meliput Bima Arya Sudah Lakukan Isolasi Mandiri, Kesulitan untuk Periksa Kesehatan
• Kebakaran Hebat di Dekat Rumah Shahrukh Khan, Gadis 20 Tahun Tewas di Tempat
Melihat situasi itu, Astuti berjibaku menyelamatkan anak dan keponakan serta membangunkan suaminya Aman, yang tubuhnya juga ikut terbakar.
Diduga asap hitam yang pekat dan tubuh yang terbakar, Julianti Astuti tidak bisa bertahan lama hingga akhirnya meninggal.
Sementara, anak dan keponakan berhasil diselamatkan. Sedangkan pondok tersebut juga ikut hangus terbakar.
Para korban dilarikan di Puskemas sempat dilarikan Sindang Danau, Sementara keempat korban yang berhasil selamat dan mengalami luka bakar serius di rujuk ke RSUD Muaradua.
Julianti Astuti meninggal
Menurut Kapolres OKU Selatan AKBO Deny Agung Andriana, SIK, MH melalui Kapolsek Pulau Beringin Ipda Riyadi, memang benar adanya peristiwa musibah kebakaran yang menewaskan satu orang warga.
"Iya benar, saat ini kita sedang meninjau ke Puskemas,"singkat Kapolsek.
Sementara itu, Camat Sindang Danau Sutina, kebakaran yang terjadi Pukul 02.00 WIB tepatnya di Dusun 13 Talang Buluh Teluk Desa Ulu Danau Kecamatan Sindang Danau mengatakan,
Kejadian berlangsung disebuah rumah pondok milik Almarhum Susi Susanti, adik perempuan Aman, suami korban dari Julianti, ibu yang meninggal dunia, di area perkebunan kopi.