"Ada juga penambahan kasus yang sudah sembuh dan dibolehkan pulang sebanyak sembilan orang. Sehingga totalnya 29 orang," jelasnya.
Sementara kasus yang meninggal bertambah 10 orang.
Dengan begitu sudah 48 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia.
Aplikasi PIKOBAR untuk Warga Jabar
Aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) memiliki fitur periksa mandiri.
Lewat fitur tersebut, warga Jabar dapat memeriksakan diri dengan melaporkan gejala-gejala yang dialami.
Setelah itu, PIKOBAR yang menggunakan artificial intelligence akan memberikan diagnosis awal dan mengeluarkan rekomendasi.
Apakah warga Jabar yang melapor mesti mendapatkan penanganan dokter atau cukup beristirahat di rumah.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, warga Jabar yang memiliki gejala-gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, dan demam, bisa cek kesehatan lewat fitur tersebut.
Baca: Menteri Kesehatan Malaysia Sebut Air Hangat Bisa Cegah Corona, Langsung Dibantah oleh Dokter dan WHO
Baca: 22 Remaja Malah Merencanakan Aksi Tawuran Saat Libur Sekolah, 3 di Antaranya Pelajar Perempuan
"Masyarakat jangan panik dulu, mesin canggih ini bisa menjawab di aplikasi ini (PIKOBAR)," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat meluncurkan aplikasi PIKOBAR di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (20/3/2020).
"Apakah Anda punya gejala, batuk. Batuknya berdahak atau kering. Disertai pusing atau tidak. Terus sampai semua pertanyaan terjawab. Nanti, hasilnya, tidak perlu ke dokter cukup istirahat, Anda perlu minum obat, atau perlu ke dokter," katanya.
Guna menghadirkan fitur periksa mandiri, Pemerintah Provinsi Jabar berkolaborasi dengan Prixa.Ai--perusahaan yang mengembangkan aplikasi dan fitur periksa mandiri.
Medical Database Coordinator Prixa.Ai, Kafi H Khaibar Lubis mengatakan fitur periksa mandiri dalam PIKOBAR khusus memeriksa gejala-gejala penyakit pernapasan, khususnya COVID-19.
Menurut dia, artificial intelligence periksa mandiri bisa mendeteksi 29 penyakit pernapasan.