"Kali ini kami bikin engine (dalam PIKOBAR) khusus untuk memeriksa gejala-gejala COVID-19 ini. Jadi, kami memisahkan penyakit-nya khusus COVID-19, di dalam ada 29 penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pernapasan," kata Kafi.
"Kami akan mengarahkan pasien, perlu di rumah saja, menunggu beberapa hari, minum obat-obatan yang dibeli sendiri di rumah, atau pasien harus mendapatkan penanganan dari dokter," ucapnya.
Baca: Tak Pakai Masker Saat Virus Corona, Kriss Hatta: Apa Gua Merasa Percaya Diri?
Baca: Meski Dilarang Pemerintah Kota Fuchu, Warga Jepang Tetap Rayakan Sanrekyu di Tepian Sungai Tama
Jika ada warga Jabar yang mesti mendapatkan penanganan, kata Kafi, fitur periksa mandiri dalam PIKOBAR akan menyarankan pengguna untuk menghubungi 119 atau nomor hotline Dinas Kesehatan Provinsi Jabar.
"Karena kami tidak memberikan diagnosis secara pasti misalnya. Tapi, kemungkinan gejala-gejala yang ibu/bapak alami mirip dengan penyakit ini. Dan kemungkinannya ini," katanya.
Dengan adanya fitur periksa mandiri dalam PIKOBAR, Kafi berharap kepanikan masyarakat Jabar terkait COVID-19 bisa menurun. Apabila memiliki gejala COVID-19, masyarakat bisa mengakses fitur periksa mandiri.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kasus Virus Corona di Jawa Barat Jadi 59, 9 Meninggal, 5 Sembuh