News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Gubernur Ganjar Sebut Brebes Paling 'Lemot' Tangani Covid-19

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dia sudah dirawat di rumah sakit sejak pekan lalu.

Namun hasil pemeriksaan laboratorium baru keluar kemarin dan terkonfirmasi positif Corona.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, Dinkes Sukoharjo telah melaksanakan penyelidikan epidemiologi terhadap semua PDP dan terkonfirmasi positif.

“Semua orang yang pernah melakukan kontak dengan PDP maupun Positi Corona akan dilakukan pemantauan kesehatan dan diisolasi mandiri,” terangnya.

Dengan ditemukannya satu orang positif Covid-19 ini, Pemkab Sukoharjo langsung menetapkan status KLB.

Baca: Virus Corona Bikin Penumpang MRT Turun Drastis, di Akhir Pekan Cuma 5.000-an Orang

Baca: Bersama Melawan Covid-19 bank bjb Salurkan Bantuan Melalui Jabar Quick Response

Baca: Peta Wisma Atlet Kemayoran, Zona Hijau Disemprot Disinfektan, Kuning Wajib Masker dan Merah APD

Sebelumnya, Kabupaten Sukoharjo akhirnya mengikuti jejak Kota Solo dengan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona, Senin (23/3/2020).

Keputusan ini ditetapkan karena ada warga Sukoharjo, yang saat ini tengah dirawat intensif di ruang isolasi karena dinyatakan positif Corona atau Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Solo.

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengumumkan sendiri status Kabupaten Sukoharjo KLB Corona usai rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 bersama sejumlah pejabat.

"KLB hari ini (Senin 23 Maret 2020) sampai seterusnya," ungkapnya saat jumpa pers bersama sejumlah pejabat di Gedung Terpadu Menara Wijaya Pemkab Sukoharjo, Jalan Jenderal Sudirman.

"Masyarakat tidak keluar rumah dulu, kalau nekat itu resiko sosialnya mereka," kata dia menegaskan.

Tidak hanya, orang nomor satu di Kota Makmur itu juga melarang adanya kegiatan yang dapat mengumpulkan orang banyak, seperti olahraga, pengajian, hajatan dan lainnya.

"Subtansinya pada pengumpulan orang, bukan kegiatannya," imbuhnya.

Kendati demikian, Wardoyo menekankan jika Kabupaten Sukoharjo belum dalam status lockdown.

Hotel dan GOR Jatidiri Jadi Ruang Isolasi

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini