TRIBUNNEWS.COM - Dampak penyerangan sekelompok oknum TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dirasakan oleh warga.
Bahkan, pelajar yang duduk di bangku SD, SMP, hingga SMA mengalami trauma hingga ketakutan.
Mereka takut untuk berangkat sekolah dan terpaksa membolos.
Demikian yang disampaikan Binawati, Kepala Dusun III, Desa Selamat.
"Wah, ini saja banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini'," kata Binawanti, Selasa (12/11/2024) dikutip dariĀ Tribun Medan.
Warga sekitar, lanjut Binawati, masih membahas soal penyerangan tersebut.
Bahkan, mereka terlihat was-was ketika melihat orang tak dikenal datang ke kampungnya.
Binawati sendiri mengaku takut saat hendak pergi ke kantor desa.
Ia khawatir penyerangan tersebut kembali terjadi.
"Jangankan mereka, saya pribadi saja ketakutan mau ke kantor desa saja was-was. Untuk laki-laki juga ketakutan dikira mereka teman yang sempat TNI itu cari."
Seperti diketahui, dalam penyerangan ini, satu orang meninggal dunia.
Baca juga: Prajurit TNI Serang Warga Sipil di Deli Serdang, Panglima: Terjadi Adu Mulut dengan Geng Motor
Aksi penyerangan tersebut terjadi di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (8/11/2024) malam.
Seorang warga bernama Tony Seno Aji (55) menceritakan bahwa penyerangan terjadi tiga kali.
Penyerangan pertama terjadi pada pukul 21.30 WIB.