News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang

Anak-anak di Deli Serdang Takut Berangkat ke Sekolah Pasca-Penyerangan Sekelompok Oknum TNI

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan.

TRIBUNNEWS.COM - Dampak penyerangan sekelompok oknum TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dirasakan oleh warga.

Bahkan, pelajar yang duduk di bangku SD, SMP, hingga SMA mengalami trauma hingga ketakutan.

Mereka takut untuk berangkat sekolah dan terpaksa membolos.

Demikian yang disampaikan Binawati, Kepala Dusun III, Desa Selamat.

"Wah, ini saja banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini'," kata Binawanti, Selasa (12/11/2024) dikutip dariĀ Tribun Medan.

Warga sekitar, lanjut Binawati, masih membahas soal penyerangan tersebut.

Bahkan, mereka terlihat was-was ketika melihat orang tak dikenal datang ke kampungnya.

Binawati sendiri mengaku takut saat hendak pergi ke kantor desa.

Ia khawatir penyerangan tersebut kembali terjadi.

"Jangankan mereka, saya pribadi saja ketakutan mau ke kantor desa saja was-was. Untuk laki-laki juga ketakutan dikira mereka teman yang sempat TNI itu cari."

Seperti diketahui, dalam penyerangan ini, satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Prajurit TNI Serang Warga Sipil di Deli Serdang, Panglima: Terjadi Adu Mulut dengan Geng Motor

Aksi penyerangan tersebut terjadi di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (8/11/2024) malam.

Seorang warga bernama Tony Seno Aji (55) menceritakan bahwa penyerangan terjadi tiga kali.

Penyerangan pertama terjadi pada pukul 21.30 WIB.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini