News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibunda Jokowi Meninggal Dunia

Kaesang Pangarep Minta Doa dan Ungkap Penyesalan setelah Ibunda Jokowi Meninggal

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran dan Kaesang mengiringi jenazah sang nenek, Sudjiatmi Notomihardjo

TRIBUNNEWS.COM - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep meminta doa atas kepergian sang nenek, Sudjiatmi Notomihardjo di RS Slamet Riyadi Solo, Rabu (25/3/2020) lalu.

Saat seorang warganet di Twitter mengunggah gambar tangkap layar dari pengguna Facebook yang senang atas meninggalnya ibunda Jokowi.

Warganet tersebut heran atas kiriman yang dirasa tak pas saat keluarga Jokowi tengah berduka cita.

"Kenapa sihh orang gak ada otaknya miris liatnya @kaesangp," tulis akun @syahdulalala, Kamis (26/3/2020).

Menanggapi hal tersebut, Kaesang meminta agar tak mempermasalahkannya.

Kaesang pun meminta agar masyarakat bisa mendoakan almarhumah neneknya yang kini telah tiada.

"Gak usah dipermasalahin. Doakan saja mas Jefsen tetep sehat selalu.

Doakan buat eyang saya yang mendahului kita," tulis Kaesang dalam akun @kaesangp, Kamis.

Pengusaha muda ini mengungkapkan, dirinya mempunyai sebuah penyesalan saat neneknya telah tiada.

Sebab, ia belum sempat mengirim produk usahanya yakni Sang Pisang kepada sang nenek.

"Salah satu penyesalan yaitu belom sempet kirimin Sang Pisang setelah pembukaan di Solo ke eyang untuk cobain," ungkapnya.

Unggahan Gibran

Sementara itu, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menyebut, nasihat dari neneknya yakni Sudjiatmi Notomiharjo akan selalu dikenang.

Gibran mengunggah 3 gambar dirinya dan almarhumah, di akun Instagram pribadinya @gibran_rakabuming, Rabu.

Pada unggahan pertama, terlihat gambar Gibran seperti orang yang berdoa, dengan wajah menghadap ke bawah.

"Kami akan rindu nasihat-nasihatmu, Sugeng tindak, Eyang (selamat jalan, nenek)," tertulis dalam gambar pertama.

Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo (instagram.com/jokowi)

Sementara, pada unggahan berikutnya, Gibran mengunggah gambar dirinya dan almarhumah neneknya.

Tertulis dalam gambar tersebut, almarhumah meninggalkan keluarganya begitu cepat.

"Begitu cepat eyang pergi menghadap-Nya saat kami membutuhkan nasihat-nasihatnya," lanjutnya.

Unggahan terakhir, Gibran menyampaikan, almarhumah Sudjiatmi merupakan sosok panutan bagi anak dan cucu.

Ibunda Jokowi itu selalu mengajarkan untuk menjadi orang yang rendah hati dan bermanfaat bagi orang lain.

Baca: Pesan Bijak Kaesang untuk Warganet yang Hina Mendiang Neneknya: Doakan Tetap Sehat Selalu

Baca: Mendiang Neneknya Dihina, Kaesang Pangarep Menjawab Bijak: Nggak Usah Dipermasalahin, Doakan Saja

Dalam keterangan ketiga unggahan Gibran tersebut, almarhumah ternyata tak pernah menunjukkan rasa sakit kepada cucu-cucunya.

"Eyang adalah sosok panutan kami yang mengajari selalu bersikap rendah hati dan berbuat yang manfaat"

"Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya," tulis Gibran.

Ia mengungkapkan, semasa hidup almarhumah sering mengikuti acara pengajian dan kegiatan lainnya dengan menaiki becak.

"Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir," ungkapnya.

Menurutnya, sang nenek tak pernah mau jika menjadi beban bagi cucu-cucunya.

"Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau," lanjutnya.

Selain rajin ikut acara pengajian, Sudjiatmi juga rajin puasa dan menunaikan salat tahajud.

Baca: Unggah Video Momen Jokowi dan Ibunda, Fadjroel Rachman: Semoga Presidenku Tegar dalam Duka

Baca: Ikhlas Bantu, Penggali Kubur yang Layani Keluarga Jokowi Ini Protes jika Dibayar, Simak Pengakuannya

Ibadah yang dilakukan terus menerus itu ternyata untuk mendoakan agar anak dan cucunya bisa menjadi orang yang berguna.

"Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak," jelas Gibran.

Kenangan semasa hidup itulah yang membuat, anak dan cucu Sudjiatmi merasa sangat kehilangan.

Gibran berdoa agar semua amal baik almarhumah neneknya itu bisa diterima Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau.

Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik," ungkap dia.

Gibran Rakabuming dan Eyang Noto (dok Tribunnews.com)

Ia juga meminta maaf apabila ada kesalahan yang diperbuat oleh almarhumah semasa hidup.

Gibran meminta kepada masyarakat agar mendoakan kepergian neneknya dari rumah saja.

"Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup.

Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja," imbuh Gibran.

Proses Pemakaman Ibunda Jokowi

Pemakaman almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo dilakukan cukup singkat.

Sebab, rombongan yang dipimpin Jokowi masuk ke bangunan makam pukul 13.00 WIB, lalu keluar pukul 15.50 WIB.

Masih mengutip TribunSolo.com, suara tahlilan menyambut kedatangan jenazah di TPU Mundu, Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Namun, setelah proses pemakaman selesai, Jokowi tak memberikan pernyataannya.

Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka hanya memberikan salam dengan mengatupkan kedua tangan di dada.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini