Jika kamar karantina di gedung Musdalifah sudah penuh Kemenag juga menyiapkan gedung Madinah dan Mekkah untuk lokasi karantina.
Baca: 4 ODP di Banyumas Dijemput Paksa, Tak Patuhi Karantina Mandiri, Pernah Kontak dengan PDP Positif
Baca: Pengakuan Mamah Muda Tak Sengaja Bikin Balitanya Tewas saat Disuapi Makan: Saya Lari
Sementara itu, Penjabat Sekda Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan pusat karantina tersebut dikhususkan untuk kalangan yang tidak mampu agar bisa menjalankan masa karantina dengan baik.
"Yang masuk ke sana juga tidak asal. Harus ada rekomendasi dari desa hingga kecamatan. Ini sebagai check and balances bahwa mereka berasal dari kalangan tidak mampu," paparnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa selama menjalani masa karantina, kebutuhan para ODP tersebut akan dipenuhi oleh Pemkab.
Mereka juga akan menjalani masa karantina sesuai protokol penanganan Covid-19.
"ODP yang tidak mampu, maka kebutuhan logistiknya akan dipenuhi oleh Pemkab. Bagi ODP yang mampu, bisa melakukan masa karantina di rumahnya secara mandiri," urainya.
Dalam kesempatan itu, Hardo juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih mencari gedung lain untuk menampung pemudik yang pulang kampung ke Sleman.
Gedung ini nantinya akan ditempati oleh pemudik agar tidak terlantar jika tidak diterima masuk kampung halaman dengan alasan lockdown.
Jika gedung itu telah siap, maka pemudik juga akan menjalani masa karantina selama 14 hari sebelum kembali ke rumah.
Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum menemukan gedung yang sesuai dengan kebutuhan Pemkab.
"Awalnya kami ajukan pinjaman Youth Center, tapi tidak diizinkan oleh Pemda DIY. Jadi sampai saat ini kami masih mencari lokasi untuk karantina bagi pemudik," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Asrama Haji Yogyakarta Disiapkan untuk Menampung ODP, PDP serta Petugas Medis