TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekelompok orang tak dikenal mengeroyok dua orang pesilat usai mengikuti aksi menuntut keadilan atas tewasnya rekan mereka di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020).
Dua pendekar ini dihadang dan dikeroyok ketika melintas jalan Margomulyo, Asemrowo Surabaya.
Saat itu keduanya terpisah dari rombongan dan langsung dihadang kelompok orang tak dikenal.
"Ada dua orang saudara kami terpisah dari rombongan dikuntit dari belakang oleh orang tidak dikenal langsung memukulkan seperti balok kayu ke dua anggota pesilat Pagar Nusa,"kata Gareng salah seorang pengurus Pagar Nusa saat dikonfirmasi.
Akibatnya, kedua pesilat Pagar Nusa itu mengalami luka di bagian kepalanya.
"Ada sekitar tiga orang yang menghadang dua anggota kami, mereka pakai penutup kepala jadi kami tidak mengetahui dari mana," tambahnya.
Baca: Sinopsis Film The Fate of The Furious, Tayang Malam Ini di Big Movies GTV Pukul 21:00 WIB
Baca: Pandemi Corona, Komnas Perlindungan Anak Dorong Orang Tua Jaga dan Lindungi Anak
Baca: Gempa M 5,2 Guncang Tenggara Blitar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Asemrowo, AKP Syaifuddin Jupri membernarkan peristiwa tersebut.
Bahkan kedua korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit BDH Surabaya.
"Jadi belum diketahui berapa orang yang melakukan pengeroyokan dan latar belakangnya apa. Tiba-tiba saat boncengan naik motor langsung didatangi sekelompok orang dan dikeroyok," singkat Syaifuddin kepada wartawan.
Tuntut kematian temannya
Sebelumnya, para pesilat ini melurug Mapolrestabes Surabaya,Selasa (7/4/2020) pagi.
Ratusan massa perguruan silat Pagar Nusa ini menuntut agar polisi mengusut tuntas tewasnya anggota mereka, Wahyu Eko Prasetyo pada 21 Maret 2020 silam.
Wahyu Eko menjadi salah satu dari empat korban tewas kasus pengeroyokan di bawah Tol Juanda Jalan Menanggal Harapan pada Sabtu (21/3/2020).
Wahyu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (4/4/2020).