"Ancamannya dicabut izin trayek. Lalu selama ini ketika sampai Jombor, menurunkan penumpang di luar. Saya tempatkan petugas di luar dan dalam (terminal), besok nggak boleh turun di luar. AKAP sebenarnya nggak boleh turunkan penumpang di jalan (luar terminal)," tegas Tavip.
Selain kendaraan umum, mobil pribadi bahkan sepeda motor juga tak luput dari pemeriksaan.
"Mobil yang sheet 7 dan 5 ada pembatasan. Misal sheet 5 harus ada 2 orang penumpang saja, sheet 7 diisi 3 dengan supir."
"Kalau mobil pribadi, melebihi kita suruh balik. Kalau memenuhi syarat, lanjut dicek surat dan thermal gun. Lalu sepeda motor itu nggak boleh boncengan," ucapnya.
Tavip mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut ditargetkan segera dijalankan.
Tahapan yang telah dilalui yakni rapat koordinasi dengan kepolisian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi dan membangun tenda untuk pos pemeriksaan.
"Saya siapkan surat dulu, minta tanda tangan kabupaten kota. Saya butuh 3 shift gantian selama 24 jam. Butuh sekitar 24 orang tiap shift. Itu dari unsur Dishub provinsi, kabupaten, TNI, Polri, Orari, kurang lebih itu," pungkasnya.
Diskusi Gubernur dan Menteri
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan hasil rapat dengan Menko Maritim dan Investasi sekaligus PLT Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan, melalui sambungan teleconfrence di Kepatihan, Selasa (7/4/2020).
Topik besar yang dibahas mengenai mudik.
"Prinsip kita bagaimana bisa membatasi (pemudik) seperti yang pernah kami sampaikan. Saya tidak tahu persis nanti pada waktunya, apakah untuk membatasi itu (pemudik), tiket dinaikkan karena dasarnya itu menjaga jarak," ucapnya, Selasa (7/4) petang.
Ia menambahkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana ia dan gubernur lain se-Jawa perlu koordinasi lebih jauh untuk mengkonsolidasikan diri untuk tidak melarang mudik namun ketika pemudik sudah terlanjur pulang, dapat ditangani pemerintah setempat dengan baik.
"Bagaimana dari kondisi yang ada dan kebijakan pemerintah DKI juga mendukung, agar mereka tidak mesti mudik karena diperkirakan yang mudik baru 30 persen. Kalau itu yang terjadi, itu kapan Virus Corona akan kita putus kalau tidak tahu kapan peak-nya mereka datang ke daerah pada level tertinggi kapan, kita akan kesulitan memprediksi," bebernya.
Baca: Pakai Bahasa Indonesia, Siwon Tulis Pesan di Hari Ulang Tahunnya: Terima Kasih Lagi Ya
Baca: Rutinitas Aryn Williams Saat Jalani Karantina: Mulai dari Olahraga hingga Main Game
Selain itu, lanjutnya, tidak hanya Pemda DIY namun bagaimana pemerintah di daerah lain mencoba menerapkan kebijakan untuk mempersulit mereka para pemudik agar tidak berbondong-bondong kembali ke daerah.