News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puting Beliung di Deliserdang Terbangkan Bocah Berusia Tujuh Bulan Lalu Jatuh di Tumpukan Seng

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIBAWA ANGIN-Aska Faris Fadillah, balita yang sempat dibawa angin puting beliung saat digendong ibunya, Selasa (7/4). Aska sempat terbang setinggi 40 meter.(MAURITS)

TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Angin puting beliung menerjang tiga desa di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara, Senin (6/4/2020) sore kemarin.

Adapun ketiga desa itu yakni Desa Patumbak I, Desa Patumbak II, dan Desa Lantasan Baru.

Akibat peristiwa ini, sedikitnya ratusan rumah rusak.

"Kejadiannya sekitar jam 15.30 WIB gitulah. Tiba-tiba angin kencang dan turun hujan deras," kata Eka Fitriani (25), warga Dusun IV, Desa Patumbak I, Selasa (7/3/2020).

Namun, kata Eka, ada hal yang tak bisa dilupakannya saat puting beliung menerjang rumahnya.

Saat itu, anaknya yang masih berusia tujuh bulan bernama Aska Faris Fadillah terbawa angin bahkan, anaknya itu terbang di ketinggian 40 meter.

Baca: Bayi Dalam Ayunan Sempat Terbawa Angin Saat Puting Beliung Mengamuk di Patumbak, Deliserdang, Sumut

Baca: Pentingnya Kesepakatan Protokol Keamanan Lalu Lintas Manusia Antar Negara Ditengah Pandemi Covid-19

Dari cerita Eka, sebelum angin puting beliung menerjang, ia menidurkan Aska di ayunan.

Kebetulan, ayunan itu terikat pada tiang rumah.

Karena anaknya terlelap, Eka pun melanjutkan aktivitas dengan bersih-bersih rumah.

Jelang pukul 15.00 WIB, angin berhembus kencang dari halaman belakang disertai gerimis.

Tak lama berselang, cuaca mendadak gelap.

"Di saat hujan itu, anginnya semakin kencang. Itulah atap rumah saya terbawa angin," kata Eka.

Saat kejadian, istri dari Riswanto ini tidak sadar jika Aska ikut terbawa angin.

Baca: Vebby Palwinta Tak Hanya Cegah Virus Corona, di Rumah Saja Sekalian Jalani Pingitan

Baca: Presiden Jokowi Instruksikan Penggunaan Masker Jadi Sorotan Media Asing

Ia baru tahu ketika anak pertamanya Salsa Rahayu (5) menjerit ketakutan.

"Yang tahu si kakak (Salsa). Saya lihat Aska sudah terbang," katanya.

Beruntung, Aska tidak mengalami luka serius.

Anak kedua Eka itu hanya mengalami luka memar di kepala.

Untuk memastikan kondisi Aska, Eka membawa anaknya ke RSUD Deliserdang.

"Ketika jatuh (ke tanah) itu enggak bersamaan dengan tumpukan seng. Makanya tidak kenapa-kenapa," ungkap Eka.

Walau begitu, Aska sekarang ini mulai rewel.

Kemungkinan karena tubuhnya pegal-pegal setelah terjatuh.

"Saya berharap dia (Aska) ini sehat-sehat saja lah.

Enggak sanggup kalau mengingat kejadian kemarin," kata Eka.

Sekretaris Camat Pagar Merbau, M Dhani Mulyawan membenarkan jika ada balita yang terbang dibawa angin puting beliung.

Balita tersebut anak pasangan Eka Fitriani dan Riswanto.

"Ketika terbang itu, bayinya sampai menyeberangi dua rumah tetangga.

Ada sekitar 20 meter lebih gitulah dibawa angin," kata Dhani.

Disinggung lebih lanjut mengenai peristiwa ini, Dhani mengatakan pihak terkait sudah membuat posko di lokasi.

"Ada juga dibuat dapur umum. Saat ini kami masih terus mendata dan memverifikasi mana saja rumah yang rusak berat dan ringan," kata Dhani.

Informasi yang ia peroleh, rumah yang paling banyak rusak itu berada di Desa Patumbak I.

Di desa ini tercatat ada 94 unit rumah yang terdampak.

Untuk di Desa Patumbak II, dilaporkan ada 61 unit rumah.

Sementara di Desa Lantasan Baru ada sembilan unit rumah yang dilaporkan rusak.

"Setelah dilakukan verifikasi awal, di Desa Patumbak I ada 37 rumah yang rusak ringan, 18 rusak sedang dan tiga unit rumah rusak berat," kata Dhani.

Ia mengatakan, untuk rumah yang rata dengan tanah ada satu. Sehingga totalnya ada 59 rumah.

"Di Desa Patumbak II, rumah yang rusak ringan ada 23, rusak sedang 18 dan rusak berat empat. Totalnya ada 54 unit," kata Dhani.

Untuk saat ini, ia pun sudah melaporkan peristiwa ini pada Pemkab Deliserdang guna diberi bantuan lebih lanjut.

Terpisah, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan melalui prakirawannya mengatakan Sumatera Utara masih berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Katanya, diprediksi hujan terjadi pukul 16.15 WIB.

"Kondisi ini akan terjadi di Langkat, Deliserdang, Dairi, Karo, Pakpak Bharat, Sergai dan Asahan," katanya.

Kemudian, cuaca buruk juga melanda Asahan, Simalungun, Siantar, Samosir dan Tobasa.

Selanjutnya, juga meluas ke Taput, Humbahas, Labura, Labuhanbatu, Tapsel dan Madina.

"Berdasarkan perkiraan, kondisi serupa juga bakal terjadi di Binjai, Tanjungbalai, Batubara, Tapteng, Palas, Paluta dan Labusel," ungkap Edison.

Ia mengatakan, berdasarkan prediksi, untuk tiga hari kedepan cuaca masih sama, yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Bagi masyarakat yang sering beraktivitas di luar rumah kami imbau untuk tetap berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang sering berubah-ubah," ungkapnya.

Begitu juga dengan masyarakat yang tinggal di lembah atau pegunungan.

Edison mengimbau agar tetap waspada terhadap bencana angin puting beliung.

Bantuan Tali Asih

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, Darwin Surbakti mengatakan pihaknya saat ini masih mendata jumlah rumah yang rusak ringan hingga berat.

Katanya, bagi warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan tali asih dari Pemkab Deliserdang.

Nominalnya, bisa mencapai Rp 4 juta.

"Untuk rumah yang roboh itu bantuannya Rp 4 juta. Jika rusak berat Rp 2,5 juta, dan rusak ringan itu Rp 500 ribu," kata Darwin.

Namun, sambungnya, agar bantuan ini tepat sasaran, tentunya BPBD akan mendata lebih lanjut siapa saja warga yang rumahnya rusak.

"Sekarang ini di lokasi kami bersama pihak terkait gotong royong melakukan pembersihan.

Ada juga sudah dibangun dapur umum di lokasi agar masyarakat bisa masak di sana," katanya.

Camat Patumbak Danang mengunjungi rumah warga yang diterjang angin puting beliung dan melihat kondisi bayi yang sempat diterbangkan angin (HO/tri bun medan)
Tidak hanya itu, petugas gabungan juga sudah membuat posko.

Sehingga, kata Darwin, keberadaan posko ini mempermudah pendataan.

Disinggung mengenai korban jiwa, sejauh ini belum ada.

"Mengenai balita yang sempat terbang dibawa angin kemarin kondisinya sehat. Sudah dibawa juga ke rumah sakit," kata Darwin.

Karena akhir-akhir ini cuaca di sejumlah daerah, khususnya di Deliserdang agak buruk, ia pun mengimbau warga untuk tetap waspada.(cr3/dra/mft)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Balita Tujuh Bulan 'Terbang' Setinggi 40 Meter Dibawa Angin Puting Beliung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini