Ketimbang aksi mandi pantai biasa, malah yang nampak sebagai bentuk perlawanan kepada aparat yang mencoba mengimbau warga.
"Kami sudah imbau ada Polisi, Pol PP, cegah oenyebaran covid harus social distancing, jangan berkerumum, tapi sebenarnya bukan mereka tidak mengerti, tapi tidak mau mengerti," ujar Waworuntu ketika dikonfirmasi tribunmanado. co. id, Senin (13/4/2020).
Alhasil yang terjadi malah debat kusir, warga dan Pol PP, malah ada oknum warga yang menyela menyebut mandi pantai obat Virus Corona, dan melakukan provokasi agar warga turun mandi beramai-ramai
"Itu lagi, mandi pantai katanya obat virus Corona. Kalau ada ahli yang sampaikan begitu mungkin yang positif sudah mandi pantai semua, " ujar Woworuntu berkometar sarkas
Meski sudah berupaya mengedepankan langkah persuasif dan humanis nyatanya upaya itu tak membuahkan hasil.
Malah, warga makin menjadi-jadi. Awalnya, hanya beberapa orang yang mandi pantai, ditegur Pol PP mereka kembali ke rumah. Tapi sekitar Pukul 16.00 WITA, malah makin banyak yang kembali. Anak-anak, remaja, pemuda hingga orang tua
"Tak mendengar imbauan social distancing malah langsung terjun ke laut," kata dia.
Meski terus berupaya mengimbau hingga menggunakan pengeras suara nyatanya warga tak bergeming, mereka bubar sendiri karena hari sudah mau gelap.
Hal ini sangat disayangkan memang, langkah persuasif belum efektif, malah menimbulkan perlawanan.
Waworuntu mengatakan, penyampaian imbauan Pol PP sebenarnya untuk kebaikan bersama, karena Manado sudah masuk status transmisi lokal artinya penyebaran Covid 19 tidak lagi dari luar, tapi sudah ada kasus penyebaran antara warga dengan warga di dalam.
Ia berharap, tak ada lagi oknum melakikan provokasi-provokasi ke warga maupun ke petugas
"Kita akan perkuat lagi dengan TNI dan Polri mencegah kejadian seperti ini tak terjadi lagi, " kata dia.
Berita sebelumnya.
Dua buah video yang memperlihatkan warga memaksa mandi di pantai di tengah situasi penyebaran Corona mendadak viral.