News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

FAKTA Satpam Positif Corona di Grobogan Nekat Mudik, Hadiri Tahlilan, Warga Kampung Bakal Rapid Test

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Grobogan, Jawa Tengah dinyatakan positif virus corona (Covid-19).

Pasien yang berprofesi sebagai satpam tersebut tidak tertib saat menjalani isolasi mandiri.

Satpam itu sempat pulang kampung dan berkontak dengan banyak orang.

Dia nekat pulang ke kampung halamannya untuk menghadiri acara tahlilan.

Rencananya, sejumlah warga diminta melakukan rapid test virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, Slamet Widodo menyampaikan, warganya yang positif Covid-19 seharusnya dalam masa isolasi mandiri.

Ilustrasi virus corona (Freepik)

Baca: Umuh Muchtar Komisaris Persib Bandung Sumbang 300 APD dan 4000 Masker Demi Perangi Corona

Baca: Deteksi Corona, Pemerintah Telah Periksa 36 Ribu Lebih Sampel Dengan Metode PCR

Slamet membenarkan jika satpam tersebut pulang kampung ke Grobogan pada Jumat (10/4/2020) lalu.

"Namun belakangan, yang bersangkutan justru pulang ke kampung halamannya pada hari Jumat (10/4/2020) lalu," ucap Slamet, dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/4/2020)

Hadiri Acara Tahlilan

Sementara itu, Slamet mengatakan satpam itu yang seharusnya menjalani isolasi justru nekat mudik ke kampung halamannya.

Ia menambahkan, kepulangan satpam tersebut untuk menghadiri acara tahlilan orangtuanya.

"Jadi, harusnya masih menjalani isolasi mandiri."

"Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari meninggalnya ibunya," ungkap Slamet.

Baca: Peneliti: Jika Vaksin Corona Tak Segera Ditemukan, AS Mungkin Harus Social Distancing hingga 2022

Baca: 2 Orang Dinyatakan Positif Corona saat Nongkrong di Kafe dan Warkop, Pengunjung Lain Langsung Bubar

Menurutnya, selama berada di kampung, satpam itu sempat kontak dengan banyak orang.

Termasuk keluarga dan kerabatnya.

Kemudian, acara tahlilan 40 hari kematian ibunya sempat diadakan di rumahnya.

Namun, dalam prosesi ini tidak mengundang tetangga karena nasi bancakannya dibagikan.

Satpam itu sendiri yang mengantarkan nasi bancakan ke rumah-rumah tetangganya.

Ia juga sempat olahraga bola voli dengan teman-temannya di kampung pada Minggu (12/4/2020) dan Senin (13/4/2020).

Ilustrasi virus corona (sciencefocus.com)

Baca: Lockdown Mengungkap Sifat Asli Suami, Wanita Ini Terkejut Temukan Fakta Baru di Rumah Mertua

Baca: 390 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona, Berikut Sebarannya

Warga Kampung akan Rapid Test

Setelah melakukan pelacakan, satpam tersebut diketahui sempat berkontak dengan warga kampung.

Slamet memaparkan, jika akan dilakukan rapid test terhadap sejumlah warga untuk mengetahui tertular virus corona atau tidak.

"Tracing masih diupayakan."

"Selain keluarga, ada banyak orang yang sempat kontak dengan orang itu."

"Nanti, mereka akan kita rapid test," ujar Slamet Widodo, dilansir oleh Kompas.com.

Baca: Gejala Baru Virus Corona Diungkap Ahli, Waspada Jika Alami Gatal-gatal dan Kulit Memerah

Baca: Satpam Positif Corona Tak Tertib saat Isolasi, Malah Mudik & Bagi Nasi, Warga Kampung Bakal Dites

Baca: Positif Corona, Twindy Rarasati Minta Maaf ke Rekan Tenaga Medis Harus Istirahat dari Perjuangan

Pasien tersebut sempat diambil sampel swab tenggorokannya ketika dirawat sebelum pulang kampung. 

Hasilnya baru keluar pada Selasa (14/4/2020) dan dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian, Petugas RSUP dr Kariadi segera mendatangi dan menjemput pasien itu untuk kembali diisolasi.

Hingga kini warga Grobogan yang terinfeksi corona ada dua orang.

"Benar, hasil swab-nya baru keluar dan hari ini dijemput untuk menjalani perawatan."

"Jadi kini total ada dua warga Grobogan yang positif Covid-19," kata Slamet.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini