"Tanpa pemberitahuan dipukuli, bapak sudah coba memberi kejelasan, tapi sama sekali tidak didengar tetap disalahkan terus," imbuhnya membeberkan.
Tiga oknum satpam kemudian diduga melakukan pemukulan dengan tangan kosong dan tongkat kayu mengarah ke wajah Ngadino.
"Memukulnya pakai benda dan tangan kosong, juga tendangan, saya pikir satpam mungkin interogasi dulu ngapain kamu kesini, tapi tidak, malah main hakim sendiri," ujar Toni.
Baca: Kronologi 3 Satpam Pukuli Tukang Becak karena Dikira Mencuri, Berawal dari Masuk Halaman Tanpa Izin
Baca: VIRAL Video 3 Satpam Pukuli Tukang Becak di Solo karena Dikira Mencuri, Polisi: Sudah Damai
Insiden ini sempat terekam, dan videonya beredar di media sosial.
Seusai mendapatkan perlakuan itu, Ngadino tidak diperbolehkan pulang dan dibawa ke Kantor Kelurahan Sriwedari.
"Petugas kelurahan cuma ada dua orang, oknum satpam itu bilang, ini habis lompat pagar, setelah itu ditinggal tanpa kejelasan," kata Toni.
Petugas Kelurahan Sriwedari kemudian menelpon Polsek Laweyan supaya segera datang ke kantor kelurahan.
"Petugas polsek datang terus tanya kronologi kejadiannya bagaimana, terus dijelaskan sama bapak saya," jelas Toni.
"Setelah dijelaskan, muka bapak dibersihkan dan diberi Betadine, terus suruh pulang, tanpa pelaku ditanyai," imbuhnya membeberkan.
Baca: Pengayuh Becak Merasakan Dampak Corona, Sehari Cuma Dapat Rp 10 Ribu, Berharap Bantuan Dermawan
Baca: Derita Tukang Becak saat Wabah Corona di Ambon, Kerja Seharian, Pulang Harus Hutang untuk Makan
Ngadino kemudian pulang ke rumah di daerah Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
"Pukul 19.00 WIB, saya diberi kabar, langsung keluar dan saya ajak periksa ke Rumah Sakit dr Oen Solo Baru," ucap Toni.
Keluhkan Layanan Polisi
Keluarga Ngadino kini telah melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan 3 oknum satpam ke Polresta Solo.
Kejadian itu terjadi di depan pos satpam Museum Keris Solo, Jumat (17/4/2020) sekira pukul 15.30 WIB.