TRIBUNNEWS.COM, KABUPATEN BOGOR - Kokom, pemilik warung kelontong yang kecurian tabung gas memaafkan Oma (30) karena iba pelaku mencuri lantaran dia dan keluarganya lapar.
Peristiwa pencurian tabung gas itu terjadi di Kampung Cimanglit, RT 004/RW 001, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (17/4/2020).
Dilansir Kompas.com, Kapolsek Tamansari Ipda Kusnadi menuturkan, Kokom bahkan bersedia memberi bantuan ke pelaku dan tak memperkarakan kasus itu ke polisi.
"Secara persuasif kami panggil keluarganya karena pelaku ini kan baru di PHK juga. Jadi akhirnya ada kesepakatan antara korban dan pelaku ini. Korban (Kokom) bahkan ngasih sembako karena merasa iba melihat pelaku ini di PHK, jadi enggak diperpanjang lagi kasusnya dan sudah selesai, pelaku juga udah aman di rumah ibunya," bebernya.
Kusnadi mengatakan Oma tinggal bersama istri dan empat anaknya di Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kondisi kesulitan ekonomi dan kebutuhan hidup memaksanya untuk pertama kali mencuri.
Kepolisian sudah mengecek kediaman Oma dan mencari tahu kondisi sebenarnya.
Setelah diperiksa, keterangan pria tersebut ternyata benar adanya hingga akhirnya polisi memanggil orangtua pelaku.
"Iya benar (pencurian) tapi itu sudah diserahkan ke keluarganya. Latar belakang kasus ini setelah kita periksa si pelaku lapar setelah di PHK karena corona dan bingung mau cari makan ke mana," ujar dia.
Kena PHK
Oma sebelumnya adalah karyawan di sebuah pabrik sandal.
Sejak kena PHK, dia tak bisa lagi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga.
Dia terpaksa mencuri lantaran tak punya uang untuk makan dirinya serta anak-istrinya.
Aksi pencurian yang pertama kali itu digagalkan warga lantaran jeritan korban mengundang perhatian.
Oma tepergok saat sedang mengambil tabung gas sehingga membuatnya tak bisa melarikan diri.
Dia terkepung kemudian dihakimi massa hingga babak belur di lokasi. Oma langsung dibawa ke Polsek Tamansari beserta barang bukti.
Oma yang diketahui sehari-hari sebagai pekerja pabrik ini mengaku perbuatanya itu terpaksa lantaran tidak memiliki uang untuk membeli makan buat istri dan anaknya.
"Sebenarnya saya enggak mau (nyuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia dikutip dari Kompas.com.
Dimarahi Istri
Oma menceritakan, sebelum mencuri tabung gas ia sempat bertengkar hebat dan diusir dari rumah oleh istrinya, Jumat 17 April 2020.
Tak tahan ocehan istri dan tangisan sang anak membuatnya putus asa.
Lebih-lebih, tempat kerjanya sudah gulung tikar akibat dampak dari aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait virus corona atau Covid-19.
"Awalnya bertengkar sama istri gara-gara disuruh cari uang kalau enggak pulangnya dimarahin terus, akhirnya terpaksa ngambil tapi saya sempat ragu juga waktu itu. Ngambil enggak, ngambil enggak, akhirnya ngambil dan ini baru pertama kali," ungkapnya.
"Tiga minggu enggak kerja pabrik tutup karena virus (corona) itu jadi terpaksa (mencuri) juga dan tabung gas sudah dibalikin lagi, saya sempat lari waktu itu karena terpojok akhirnya ditangkap dan dipukulin massa," imbuhnya.
Oma mengaku sampai hari ini tidak berani pulang menemui istri dan empat anaknya di Kecamatan Tamansari, karena belum memiliki uang.
Dia pun terpaksa harus tinggal bersama orangtuanya di Kecamatan Cijeruk. (Kontributor Kompas.com Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kena PHK, Bapak 4 Anak Curi Tabung Gas demi Makan hingga Dihajar Massa"