TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan yang terjadi di Lapas Klas II B Sorong, Papua Barat, Rabu (22/4/2020) malam, berangsur-angsur reda.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto mengatakan. saat ini pihaknya masih berupaya secara persuasif untuk memasukkan para napi kembali ke kamar mereka.
"Sementara mereda dan sudah tidak ada konflik lagi. Kita masih berusaha lebih persuasif untuk memasukkan mereka ke kamar," ujar Minus dikutip dari Kompas TV, Rabu malam.
Baca: Cemburu Tak Dapat Asimilasi, Ratusan Napi Bakar Lapas Sorong
Baca juga: Lapas Sorong Dibakar, Ratusan Napi Cemburu Tak Dapat Asimilasi
Pihak kepolisian hingga Rabu malam masih berjaga di lokasi untuk mengamankan situasi.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ari Nyoto mengatakan, telah menyampaikan ke para napi bahwa tuntutan mereka akan disampaikan ke atasannya.
"Kita sampaikan ke atas, tapi malam ini kita sudah sampaikan agar tenang dulu. Kami pastikan situasi di sini aman terkendali. Ada 84 napi yang dikeluarkan (asimilasi), dan mereka menuntut untuk dikeluarkan juga," ujar Ari.
Baca juga: Kronologi Pembakaran Lapas Sorong dan Kaburnya 258 Napi...
Sebelumnya diberitakan, dari video yang ditayangkan Kompas TV, tampak napi membakar sejumlah barang di dalam lapas.
Kerusuhan terjadi karena para napi menuntut mendapatkan hak asimilasi seperti rekan mereka yang telah dibebaskan.
"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua," ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan di Lapas Sorong Reda, Anggota TNI dan Brimob Masih Berjaga"