TRIBUNNEWS.COM - Stok masker dan alat pelindung diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, sangat terbatas.
Direktur RSUD Jombang Pudji Umbaran mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan awal pekan ini, jumlah baju hazmat dan sarung tangan cukup untuk tiga minggu.
Sementara masker N95 hanya cukup untuk satu minggu.
Padahal, sebagai rumah sakit rujukan menangani pasien Covid-19, tenaga medis di RSUD Jombang sangat membutuhkan APD.
"Kondisi yang ketercukupannya sangat menghawatirkan, yakni masker yang terstandar untuk kesehatan. Masker N95," kata Pudji di Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (22/4/2020).
Karena ketersediaan masker yang menipis, RSUD Jombang mengeluarkan aturan untuk menggunakan masker N95 berulang kali.
Tenaga medis di RSUD Jombang melapisi masker N95 dengan masker bedah. Sehingga, masker N95 bisa digunakan sebanyak lima kali.
"Dengan demikian masker N95 bisa dipakai ulang dengan sterilisasi yang tepat dan bisa dipakai hingga lima kali," kata Pudji.
RSUD Jombang telah melakukan sejumlah upaya untuk memenuhi ketersediaan alat pelindung yang menipis itu.
Tapi, belum ada penyedia masker yang bisa memenuhi kebutuhan RSUD Jombang.
"Dananya ada, tetapi barangnya yang tidak ada. Kita masih berusaha, semoga bisa segera mendapatkan APD yang benar-benar kita perlukan," kata Pudji.
Bantuan APD dari Pertamina
RSUD Jombang menerima paket bantuan alat pellindung diri (APD) dari PT Pertamina.
Bantuan itu diterima Bupati Jombang Mundjidah Wahab di Pendopo Kabupaten Jombang.