News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Keluarga Paulus Ditolak Warga Lalu Lakukan Isolasi di Pondok Sawah

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paulus Genggong dan anaknya jalani isolasi mandiri di sebuah gubuk di tengah sawah. Ia sempat ditolak warga karena berasal dari Makassar yang menjadi zona merah virus corona

Laporan Wartawan Tribun Timur Semuel Mesakaraeng

TRIBUNNEWS.COM, MAMASA - Paulus Genggong dan istri serta anaknya, warga di Desa Satanetean, Kecamatan Sesenapadang, Mamasa, Sulbar ketiban apes.

Usai di PHK, Paulus berniat pulang kampung, namun sesamainya di kampung harus menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari.

Namun di tengah situasi sulit menjalani karantina mandiri akibat dampak dari Covid-19, warga ini kesulitan bahan makanan.

Sebelumnya, Paulus dan keluarganya tinggal di Makassar.

Di sana, ia bekerja di sebuah perusahaan. Namun, sejak pandemi ini, ia dan karyawan lainnya, di-PHK.

Baca: Sepi Job, Sahabat Sekaligus Hair Stylist Nikita Mirzani Jualan Busana Muslim

Tiga hari yang lalu, ia dan keluarganya tiba di Dusun Mongen, Desa Osango Kecamatan Mamasa.

Di dusun itu, ia berencana menjalani karantina mandiri di gubuk sawah miliknya.

Namun kehadirannya itu ditolak oleh warga setempat.

Hal itu menurut pengakuan kerabatnya bernama Zeth Genggong,Jumat (24/4) sore.

Kejadian ini juga sempat diceritakan oleh Zeth Genggong, melalui akun facebooknya yang diunggah di grup facebook Warkop to Mamasa.

"Inilah tempat karantina saudara kita Paulus Genggong bersama istri dan kedua anaknya yg masi kecil. Mereka dikarantina di salah satu pondok sawah di Sespa, karena mereka sempat ditolak oleh warga di Mongen Desa Osango," tulis Zeth Genggong di akun Facebook.

Padahal lanjut Zeth, Paulus Genggong berangkat dari Makassar rencannya mau karantina mandiri di Mongen.

Baca: Update Corona Dunia 24 April 2020 Malam: Jumlah Kasus AS Hampir Sentuh Angka 888 Ribu

Karena di situ ada pondok sawahnya. Namun masyarakat menolak kehadiran mereka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini