"Insyaallah tanah wakaf ini akan saya jaga sampai akhir," tutur Gus Karim.
Selepas acara seremonial selesai, Gibran bersama Kapolda Jawa Tengah dan jajaran pejabat yang diundang pun dipersilakan untuk melakukan prosesi peletakan batu pertama Masjid Baitul Riyadh.
Baca: Hukuman Unik untuk Pelanggar Karantina di Solo dan India: Diinapkan di Rumah Hantu, Masuk Ambulans
Acara berlangsung penuh khidmat dan ditutup dengan doa bersama.
Diketahui Gus Karim merupakan guru ngaji Presiden Jokowi.
Dilansir oleh Tribun Jateng, Gus Karim termasuk satu tokoh yang juga hadir dalam prosesi pemakaman almarhumah Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo beberapa waktu lalu.
Menurut Gus Karim, sosok Sudjiatmi Notomihardjo merupakan sosok yang hebat.
Sebab, dari rahimnya lahir seorang anak yang kemudian menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Gus Karim, begitu dia akrab disapa mengatakan, Sudjiatmi Notomihardjo juga sosok yang patut untuk ditiru.
Baca: Suripto 7 Tahun Menggali Kuburan Keluarga Besar Jokowi, Tanah Lokasi Makam Eyang Noto Mudah Digali
Gus Karim menyebut Eyang Noto sapaan akrab Sudjiatmi, merupakan sosok yang aktif di majelis pengajian, ahli puasa, dan ahli salat.
"Wanita yang dipilih oleh Allah untuk melahirkan seorang presiden. Beliau ahli pengajian, ahli puasa, ahli salat. Sedekahnya luar biasa, untuk anak yatim, panti jompo, pembangunan kampung," kata Gus Karim saat itu.
Menurut Gus Karim, dalam kesempatan ini keluarga memamitkan kepergian Eyang Noto sembari memintakan maaf apabila ada salah selama hidup.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunjateng.com/Rifqi Gozali)