"Achmad Purnomo lebih mengedepankan kebersamaan, supaya tidak ada perpecahan di akar rumput."
"Secara potensi, di Kota Solo massanya memang besar dan rawan terjadinya konflik perpecahan," tutur Supriyadi.
Kemudian Supriyadi menilai saat ini massa PDI Perjuangan sudah terbelah dan perlu segera diadakan rekonsiliasi.
Baca: PDIP Belum Terima Surat Pengunduran Diri Achmad Purnomo sebagai Bacalon Wali Kota Solo
Supriyadi mengatakan ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menyatukan massa kembali.
Satu contohnya dengan memasukan Gibran ke dalam struktur PDI Perjuangan.
"Artinya dia (Gibran, red) harus bisa dicalonkan oleh struktur bukan oleh kultur."
"Siapa strukturnya? ya dalam konteks ini Bapak Rudy sebagai Ketua DPC PDI Solo," kata Supriyadi.
Terakhir, Supriyadi menyebut mundurnya Achmad Purnomo secara langsung menguntungkan Gibran untuk menjadi bakal calon Wali Kota Solo, yang diusung oleh PDI Perjuangan.
"Jelas untung banget, Gibran akan menjadi satu-satunya calon," tandasnya.
Baca: Pesaing Gibran Mundur dari Pencalonan, Alasannya Tak Tega Kampanye di Tengah Pandemi Corona
Kata Achmad Purnomo
Seperti diketahui, Achmad Purnomo yang berpasangan dengan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa maju melalui PDI Perjuangan.
Sementara rivalnya adalah putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Dikutip dari TribunSolo, Purnomo mengatakan, dirinya tidak sampai hati untuk memikirkan Pilkada Solo di posisi masyarakat yang masih terdampak corona ini.
"Saya tidak sampai hati, saya mikir harus fokus ke masyarakat kasihan mereka," papar Purnomo, Jumat (24/4/2020).