News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FAKTA Bocah SMP Diperkosa di Kandang Ayam: Sampai Hamil 7 Bulan, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Penulis: Miftah Salis
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban pencabulan- Berikut ini deretan fakta kasus bocah SMP diperkosa di kandang ayam. Korban sampai hamil 7 bulan hingga pelaku ancam akan membunuh ibu bocah tersebut.

TRIBUNNEWS.COM- Berikut ini deretan fakta kasus bocah SMP diperkosa di kandang ayam.

Korban kini hamil 7 bulan, pelaku juga sempat mengancam akan membunuh ibu korban.

Nasib malang menimpa seorang gadis di Gresik, Jawa Timur.

MD (16) menjadi korban rudapaksa seorang pria berusia 50 tahun, S.

S tak lain dan tak bukan adalah tetangga sekaligus masih bersaudara dengan keluarga MD.

Aksi S dilakukan pertama kali pada Maret 2019.

S telah enam kali melancarkan aksinya kepada MD.

Baca: Perjuangan Driver Ojol, Bekas Pegawai Hotel Bintang 5 Berbuah Manis Usai Postingan Viral di Medsos

Baca: Viral Surat Pemberitahuan Perobohan Masjid di Banyumas Akibat Corona, Ini Penjelasan Perangkat Desa

Berikut ini fakta kasus bocah SMP diperkosa di kandang ayam dirangkum Tribunnews dari Tribun Jatim dan Surya.

1. Berawal dari bikin kue

S pertama kali melancarkan aksinya pada awal Maret 2019.

Saat itu, MD dan sang ibu IS (49) membantu membuat kue pernikahan saudara mereka.

Keduanya membuat kue bersama dengan istri S.

MD lalu diminta untuk mengantarkan kue tersebut ke rumah S.

Saat itulah S mulai melancarkan aksinya tersebut.

Mengutip dari Surya.co.id, S memperkosa MD di dalam rumahnya.

S mengiming-imingi uang hingga memberi ancaman.

Total, S telah beraksi sebanyak enam kali.

MD bahkan pernah diperkosa di kandang ayam yang berada di pinggir jalan, tak jauh dari rumahnya.

"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Istiana dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020), dikutip Tribunnews dari Tribun Jatim.

2. Mendapat ancaman ibu akan dibunuh

MD mengaku berada dalam posisi sulit.

Pelaku terus memberikan ancaman kepadanya.

Dikatakan MD, S selalu mengancam akan membunuh IS.

"Selalu mengancam, ibu saya akan dibunuh kalau menolak," katanya, Jumat (1/5/2020), dikutip Tribunnews dari Surya.co.id.

Tak hanya ancaman, S juga mengiming-imingi uang kepada MD.

MD diberikan uang tutup mulut mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Saat melancarkan aksinya, S bahkan sempat memberi MD obat pil yang disebut sebagai obat anti hamil.

Ilustrasi (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

3. Curiga karena MD pakai baju besar

MD kini telah hamil tujuh bulan.

Kehamilan MD baru terbongkar pada Rabu (22/4/2020).

IS saat itu merasa curiga dengan perilaku sang anak.

MD mulai mengggunakan pakaian dengan ukuran besar.

MD bahkan juga menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.

IS curiga lantaran tubuh MD mulai mengalami perubahan.

Perubahan tersebut tampak seperti layaknya orang hamil terutama di bagian perut.

Setelah diinterogasi, MD mengakui kepada sang ibu bahwa ia telah dihamili oleh S.

"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh SG."

"Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," kata IS.

4. Masih ikut basket saat hamil

MD merupakan anak ketiga.

Ia dikenal sebagai siswi yang periang dan aktif.

Dia bahkan juga kerap mengikutip perlombaan.

Saat tengah mengandung, MD bahkan sempat ikut kegiatan lomba lari di sekkolah.

MD juga mengikuti kegiatan olahraga basket.

MD selama ini menutupi kejadian yang menimpanya karena takut sang ibu dibunuh oleh pelaku.

Ia bercita-cita menjadi dokter sementara kedua kakaknya membantu mewujudkannya.

Setelah kejadian itu terbongkar, pelaku ternyata sempat datang menemui keluarga korban dan meminta perkara diselesaikan secara kekeluargaan.

S bahkan meminta MD untuk menggugurkan kandungannya.

Namun, ibu MD menolak keras permintaan S.

Ibu korban berharap pihak kepolisian bertindak tegas.

Hal ini lantaran S masih kerap berkeliaran dan mengirim pesan kepada keluarga MD.

Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Polres Gresik, Jawa Timur.

(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jatim/Surya/Willy Abraham)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini