TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Youtuber yang membagikan dus mie instan berisi sampah kepada waria di Kota Bandung ternyata tinggal di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Kapolsek Baleendaah Kompol Supriyono membenarkan, dari tiga orang youtuber yang viral itu, dua merupakan warga Baleendah Kabupaten Bandung, yakni pemilik akun Ferdian, dan TB.
"Dia memang merupakan warga Beleendah, dia pendatang," ujar Supriyono, di Mapolsek Beleendah, Senin (4/5/2020).
Supriyono mengatakan, pihaknya juga sudah mendatangi kediaman Ferdian untuk memastikan informasi bahwa Ferdian merupakan warga Baleendaah.
"Yang datang dari kita, Polsek Baleendaah, Polrestabes Bandung, warga, hanya memastikan dia warga Rancamanyar. Setelah ada petugas di rumah Ferdian, warga pun membubarkan diri," kata Supriyono.
Supriyono mengimbau, kepada warga jangan mudah terprovokasi dalam kejadian ini.
"Supaya masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi. Jangan percaya dengan berita-berita hoaks, ini sudah ditangani oleh aparat," tuturnya.
Supriyono mengatakan, kasus tersebut kini ditangani oleh Polrestabes Bandung.
"Namun memang dua dari tiga orang tersebut waraga Baleendah," ujarnya.
Kronologis
Sani (39), transgender asal Kiaracondong Kota Bandung awalnya sedang nongkrong di Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung pada Jumat (1/5/2020) dini hari.
Saat itu, dengan kostum terbaiknya ia bersama temannya, Dini (56), sama-sama transgender.
Tiba-tiba sebuah mobil menghampiri. Di dalamnya ada tiga orang.
Satu di antaranya, Ferdian Paleka, Youtuber, memanggil Sani dan Dini.
Baca: Terlihat Jelas, Raut Wajah Nagita Slavina Berubah Drastis & Ngegas Saat Raffi Ahmad Sebut Pedangdut
"Dia manggilin, katanya mau bagi-bagi rejeki. Aku panggil teman aku. Aku samperin, dia kasih bingkisan, aku bawa. Teman aku juga ambil. Setelah itu mereka pergi," ujar Sani di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.
Bingkisan yang dia terima berupa satu dus bekas mie instan.
Saat ia bawa, ukurannya berat. Dia sudah senang saat mendapat bantuan itu.
"Pas saya buka ternyata toge busuk, sudah bau. Saya simpan saja dan dibawa sama tukang rongsokan," kata Sani.
Perasaan senang saat ia menerima bingkisan berat sirna seketika setelah mengetahui isinya. Dia sih harap-harap senang isi dusnya beras, sarung atau makanan. Apalagi, bagi dia yang tidak kerja formal, bantuan di tengah wabah virus corona sangat membantu.
"Kaget lah. Aku kira kan biasa kalau bulan puasa dari dulu ada yang kasih, di dalamnya itu ada sarung, kemeja, makanan kaya gitu. Tapi pas dibuka, lihat isinya sampah sampai batu, sedih lah pak," kata Sani.
Sehari-hari, Sani yang merupakan nama perempuan, bekerja di sebuah tempat karoke. Selama wabah virus corona, tempat karokenya tutup.
"Kemarin kerja di karoke, jadi jarang mangkal. Tapi sekarang karaokenya tutup, jadi saya kembali ke jalan. Saya ngerasa sakit hati, jadi semoga pelakunya ditangkap," kata dia.
Baca: Rafathar Ungkap Lemari Rahasia Berisi Mainan yang Disembunyikannya dari Nagita Slavina
Ferdian Paleka merupakan Youtuber. Konten video yang dia unggah kemarin sudah dihapus. Atas perbuatannya, Sani dan tiga korban prank lainya melaporkan Paleka ke Satreskrim Polrestabes Bandung.
Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.
Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban. Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.
"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.
Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender. Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.
"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ujarnya.
Dilaporkan ke Polisi
Satreskrim Polrestabes Bandung menindak lanjuti pelaporan Youtuber Ferdian Paleka oleh komunitas transgender atau waria di Kota Bandung pada Senin (4/5/2020) dini hari.
Baca: Mengenal Mbah Minto, Viral Lewat Video Parodi Larangan Mudik, Kini Dapat THR dari Ganjar Pranowo
Polisi saat ini sedang memburu Ferdian Paleka.
"Sudah kami terima laporannya. (Ditindaklanjuti) tim gabungan dengan Polsek untuk ditangani," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri via ponselnya.
Komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi empat korban prank bantuan isi sampah oleh Youtuber Ferdian Paleka, mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.
Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan Ferdinan Paleka yang dianggap keterlaluan dengan membuat konten pembagian bantuan makanan di dalam dus tapi ternyata isinya sampah.
"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.
Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban.
Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.
"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.
Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.
Baca: Raffi Ahmad Curhat ke Baim Wong Soal Sikap Nagita Slavina yang Tak Peka Saat Ada Tamu Datang
Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.
"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ujarnya.
Salah satu korban prank, Sani (36) mengaku sakit hati.
Dia menerima dus disebutkan bantuan namun saat dibuka berisi toge busuk dan batu.
"Sakit hati, berharap dapat bantuan di tengah wabah, dus saat dibuka malah berisi toge busuk. Saya harap ini ditindaklanjuti pakai jalur hukum," ujar Sani.
Awal Mula Kejadian
Sebelumnya seorang YouTuber di Bandung dengan nama akun Ferdian Paleka bikin ulah. Dalam salah satu video yang dibuatnya, terlihat Ferdian Paleka dan dua temannya melakukan prank kepada waria di Bandung.
Dia pura-pura membagikan dus berisi makanan.
Namun sejatinya dus mie instan tersebut berisi batu dan sampah.
"Kita akan membagikan sembako bahan pangan yang isinya batu bata dan sampah. Kalau ada b*****g, kardus-kardus ini kita bagi. Kalau tidak ada, berarti kota ini aman dari waria," ujar Ferdian Paleka.
Baca: Epson Jadi Solusi Masyarakat Tetap Produksi Meskin di Rumah Aja
Setelah itu, Ferdian dan teman-temannya menemukan beberapa waria di pinggir jalan raya.
Mereka sempat turun dari mobil dan membagikan dus berisi sampah itu.
Dua waria yang menerima bantuan tersebut tentu saja terlihat bahagia menerima sebuah dus yang mereka kira isinya adalah makanan.
Sementara itu, Ferdian Paleka dan dua temannya cekikian saat naik mobil.
"Mereka juga enggak mematuhi aturan pemerintah, PSBB. Dia juga tidak mematuhi pemerintah, jadi kalian jangan hujat kita, kita hanya mau membantu pemerintah," ujar Ferdian.
Video yang dibuat oleh YouTuber tersebut langsung mendapatkan kecaman.
Tak sedikit yang menyebut dia menampilkan hal yang tak manusiawi.
Di media sosial Twitter, kata Ferdian Paleka masuk ke jajaran trending topic.
Belakangan diketahui, dalam video itu, waria yang jadi korban berjumlah empat orang.
Semuanya berdomisili di Kiaracondong, Kota Bandung.
Senin (4/5/2020) dini hari, ke empat waria yang jadi korban prank keterlaluan itu melaporkan kasus itu ke Satreskrim Polrestabes Bandung.
Baca: Fraksi PAN Ingatkan Najwa Shihab Ada Tiga Fungsi DPR, Bukan Eksekutor Program Pemerintah
Dalam video yang beredar, korban prank itu meminta kepada pihak kepolisan agar Ferdian Paleka dihukum setimpal dengan kelakuannya.
"Saya minta ke aparat-aparat kepolisian. Semoga dihukum setimpal dengan kelakuannya," ujarnya.
Sementara itu, korban lainnya menangis saat ditanya apakah sakit hati atau tidak oleh seseorang.
Dia mengaku sakit hati, sedih, dan merasa terhina.
"Saya mah cuman buat (nyari uang buat) besok makan. Saya sadar pemerintah dalam hal ini (juga memberikan bantuan). Tapi kalau saya enggak nyari makan, (nanti dapat uang) dari siapa," ujarnya.
Sementara itu, akun Twitter @twitkabarjabar menginformasikan rumah Ferdian Paleka digeruduk warga.
Rumah YouTuber tersebut berada di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
"Petugas kepolisian sudah berada di TKP. Kabarnya doi ga ada di rumah alias kabur. Tunggu update selanjutnya," tulis @twitkabarjabar.
Dalam foto, terlihat sejumlah warga sudah berkumpul di depan sebuah rumah.
Mobil polisi juga tampak telah terparkir.
Namun, karena Ferdian Paleka tak ada di rumahnya, akhirnya dilakukan mediasi dengan pihak keluarganya.
Akun @twitkabarjabar juga membagikan foto saat mediasi tersebut.
"Sedang mediasi dengan keluarga Ferdian Paleka, karena yang bersangkutan tidak ada di rumah," tulisnya.
Sakit Hati
Komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi empat korban prank bantuan isi sampah oleh Youtuber Ferdian Paleka, mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.
Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan Ferdian Paleka yang dianggap keterlaluan dengan membuat konten pembagian bantuan makanan di dalam dus tapi ternyata isinya sampah.
"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.
Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban.
Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.
"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.
Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender.
Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.
"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ujarnya.
Empat korban prank itu saat kejadian sedang berada di Jalan Ibrahim Adjie.
Awalnya, mereka enggak menyangka pemberian bantuan prank itu bakal se-viral ini.
Mereka kemudian berbagi cerita dengan rekan-rekannya di komunitas itu.
"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ke mana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.
Dari empat korban, dua di antaranya berusia 40 dan 50 tahun yakni Sani dan Dini.
Sani sehari-hari bekerja di sebuah karaoke namun saat tempat karaokenya tutup di tengah pandemi, ia kembali ke jalan.
Lalu Dini, sehari-hari tidak ada pekerjaan tetap.
Lalu ada Luna dan Pipiw, masing-masing berusia 25 dan 30 tahun.
Pipiw, sehari-hari bekerja sebagai stylish di sebuah salon. (TribunJabar.id/Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Benarkan 2 dari 3 Youtuber yang Beri Dus Isi Sampah ke Waria, Warga Rancamanyar Baleendah