Laporan Wartawan Tribun Jateng Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus melakukan rapid tes acak yang dilaksanakan di Pasar Kliwon dan Masjid Menara Kudus, pada hari Jumat (8/5/2020) ini.
Sedikitnya delapan orang reaktif corona seusai menjalani rapid test massal yang digelar di Pasar Kliwon Kudus
"Hasilnya ada delapan orang yang reaktif corona usai rapid test di Pasar Kliwon dari ratusan otang yang kami cek di sana," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nasiban, di Masjid Menara Kudus, Jumat (8/5/2020).
Hasil rapid test dari Masjid Menara Kudus masih belum dihitung secara keseluruhan.
Namun pesertanya lebih sedikit, karena diumumkan setelah Salat Jumat sehingga tidak banyak yang berpartisipasi.
"Untuk yang di Menara Kudus belum dihitung. Hanya yang di Pasar Kliwon sudah, baik itu pedagang atau pengunjung yang mau," kata dia.
Baca: Duet Al Jabbar Dan Neng Wirdha di Single Corona Is Covid-19 Berbahasa Inggris
Dia menjelaskan, saat ini memiliki stok sedikitnya 1.500 buah rapid test.
Jumlah itu cukup untuk melakukan uji random sampling.
"Nanti kalau stoknya sudah mau habis, kami akan melakukan pengadaan lagi."
"Karena anggarannya juga masih tersedia," ujarnya.
Bagi orang-orang yang diketahui hasil rapid tesnya reaktif, maka akan dilanjutkan dengan isolasi mandiri dan swab.
"Karena rapid tes ini belum diagnosis tegak, nanti akan ditentukan hasil swab bagi yang reaktif corona," ujar dia.
Satu di antara peserta yang ikut rapid test di Masjid Menara Kudus adalah Umu Rohimatus (19), mahasiswa IAIN Kabupaten Kudus.
Wanita yang sering berpergian dari Kabupaten Pati ke Kudus itu menilai khawatir kondisi kesehatannya sehingga tertarik ikut rapid test.
Baca: 13 Tenaga Medis di Kudus Positif Covid-19, Ini Yang Dikatakan Gubernur Ganjar
Sesuai menjalani test tersebut hasilnya non reaktif sehingga dia bersyukur masih diberikan kesehatan.
"Penasaran sama hasil rapid test, alhamdulilah non reaktif," jelas dia.
Plt Bupati Kudus, HM Hartopo menjelaskan, sejumlah lokasi yang akan dijadikan sasaran rapid test acak di antaranya sejumlah pasar tradisional, masjid-masjid, hingga lokasi umum yang banyak masyarakat.
"Petugas Dinas Kesehatannya sudah ada, nanti akan kami sebar untuk rapid acak," jelas Hartopo.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Percepatan Penanganan Covid-19, dr. Andini Aridewi mengatakan, sampai saat ini masih ada ribuan rapid test yang tersedia.
Walau demikian, dari total rapid tersebut memang diprioritaskan untuk skrining orang tanpa gejala (OTG), pasien dalam pengawasan (PDP) yang belum di swab, serta Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Untuk saat ini selain rapid masal, kami juga memprioritaskan untuk kategori tertentu," jelasnya.
Andini menjelaskan, tapid test merupakan deteksi awal apakah seseorang tersebut terindikasi terpapar virus corona atau tidak.
"Reaktif Rapid bukan sebuah patokan jika yang bersangkutan itu positif," jelas dia.
Sementara untuk penegakan diagnosa atau hasil yang sebenarnya apakah yang bersangkutan positif atau tidak adalah dengan menggunakan tes swab.
"Belum tentu yang reaktif corona ini positif, harus ada tes swab untuk penegakan diagnosisnya," jelasnya. (raf)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Delapan Orang Reaktif Corona Usai Rapid Test di Pasar Kliwon Kudus