News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pasien Positif Covid-19 yang Punya Riwayat TBC Malah Berobat ke Dukun, Bupati Bogor Ungkap Alasannya

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - 50 Gambar Ilustrasi Virus Corona, Cocok Sebagai Media Edukasi Bagi Masyarakat

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu rumah tangga asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dinyatakan positif Covid-19 justru pergi ke dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

E (42), sempat menjalani perawatan di rumah sakit, kemudian memilih pulang sambil menunggu hasil swab keluar.

Namun, saat pulang ke rumah, ternyata E mencari dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

Bupati Bogor Ade Yasin saat diskusi perspektif daerah dan pusat dalam penanggulangan Covid-19:evaluasi dan efektivitas yang diadakan oleh CSIS melalui video conference, Senin (11/5/2020). (Capture YouTube CSIS)

Punya riwayat penyakit TBC

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana, pasien E memiliki penyakit penyerta TBC dan telah menjalani perawatan di rumah sakit swasta.

Namun, saat pulang ke rumah, E justru mencari dukun untuk menyembuhkan penyakitnya.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC, karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ujar Teguh.

Beberapa hari kemudian hasil swab keluar dan menyatakan bahwa E positif Covid-19.

Petugas kesehatan kemudian meminta E untuk diisolasi di RSUD Cileungsi, namun pihak keluarga menolak.

"Pihak RS dan Puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini, ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ungkap Teguh.

Baca: Hilang 3 Hari, Pasien Positif Covid-19 di Bogor Ternyata Berobat ke Rumah Dukun, Ini Kronologinya

Berobat ke dukun

Lantaran menolak untuk menjalani isolasi, akhirnya pihak Puskesmas melakukan penjemputan paksa, tetapi saat didatangi petugas, E dan keluarganya sudah tidak ada di kediamannya.

"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif

Petugas kesehatan telah mencari keberadaan E selama tiga hari, namun keberadaan ibu rumah tangga berusia 42 tahun dan keluarganya tidak diketahui.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini