Laporan Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Pabrik rokok di Tulungagung ditengarai menjadi salah satu tempat terjadinya penularan Virus Corona.
Ada 14 karyawan asal Tulungagung yang sebelumnya reaktif saat dilakukan rapid test, kini dipastikan positif Covid-19.
Belasan karyawan lain asal Kediri juga dinyatakan positif Covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung belum sepakat menyebut ledakan pasien ini sebagai klaster pabrik rokok.
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas, Galih Nusantoro mengatakan, untuk menyebut klaster harus tahu asal penularannya.
Hingga saat ini belum dipastikan dari mana sumber penularan di pabrik rokok ini.
Baca: Tak Kenal Kapok, Coba Modus Baru Kirim Rokok Polos
"Dari pelacakan kami, sumber penularannya sampai saat ini belum dipastikan," terang Galih, Senin (17/5/2020).
Namun Gugus Tugas mempunyai asumsi, penularan ini justru berasal dari karyawan asal Kediri.
Pasien ini diketahui masuk ke RSUD Gambiran pada 27 April 2020, karena kondisinya sudah sakit karena puncak inkubasi.
Jika ditarik ke belakang, maka kemungkinan dia sudah terinfeksi sekitar tujuh hari sebelumnya.
Sementara di Tulungagung, temuan pasien pertama dari pabrik rokok ini baru pada tanggal 1 Mei 2020, disusul 3 Mei 2020 dilakukan rapid test massal. Saat itu kondisi pasien secara klinis masih sangat baik.
Baca: Di Rumah Saja, Indro Warkop Akui Ibadahnya Lebih Baik
Karena itu Galih meyakini, pasien asal Kediri itu yang menularkan virus ke karyawan lain, saat dia masuk kerja.
"Kami ingin menekankan, jangan mudah menyebut asal penyakitnya. Karena tracing kami sudah sangat jelas," ujar Galih.
Galih menyayangkan, penyebutan klaster pabrik rokok Tulungagung, sebelum sumber penularannya diketahui.
Sebab penyebutan itu terlalu dini, sementara hasil tracing karyawan yang masuk di RSUD Gambiran belum diumumkan.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Belum Sepakat Disebut Klaster, Ledakan Pasien Pabrik Rokok Tulungagung Tertular Karyawan Asal Kediri