TRIBUNNEWS.COM, MAKASAR - Roda nasib akhirnya berputar bagi bocah penjual kue pastel atau yang disebut jalangkote yang dibully kawanan remaja.
Rizal (12), bocah penjual kue pastel itu sebelumnya menjadi korban perundungan.
Ketabahan dan kesabarannya dalam menghadapi cobaan dari para pembully, tidak
menyurutkan niatnya untuk terus berjualan.
Kini ia meraih buah manis. Ia mendapat kesempatan bertemu dengan orang nomor satu di Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Bocah korban perundungan sekelompok pemuda dapat banyak kejutan sejak
video itu viral.
Siapa sangka, video viral itu membawa Rizal bertemu dan video call dengan banyak orang penting di Tanah Air, Senin (19/5).
Baca: Susul Twitter, Square Izinkan Karyawannya Bekerja dari Rumah secara Permanen
Baca: Bacaan Niat Zakat Fitrah Lengkap, Ini Besaran yang Harus Dibayar hingga Golongan Penerimanya
Baca: Masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan Dibuka Kembali
Ekspresi sukacita rizal saat dapat motor listrik dari Gubernur diabadikan para
pewarta yang hadir di rumah jabatan Gubernur Sulsel.
Berhubung Rizal masih anak-anak, motor listrik ini diperuntukkan untuk orangtuanya.
"Berhubung belum bisa naik motor, tentu hadiah ini untuk orangtuanya yang berhasil mendidik anaknya selalu optimistis menghadapi kehidupan," kata Nurdin Abdullah dilansir tribun-timur.com.
Selailn itu, Rizal juga dapat beasiswa pendidikan senilai Rp 500 ribu per bulan dari gubernur.
Beasiswa pendidikan ini akan diberikan selama tiga tahun. Anak pasangan Muzakkir dan Dahlia ini pun tampak sukacita.
Beasiswa berasal dari kantong pribadi Guru Besar Unhas itu.
“Hari ini banyak yang sangat support ananda Rizal ini, semoga Insyaallah kembali bersemangat untuk sekolah ya, Insyaallah akan menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara,” kata Gubernur.
Nasib Pelaku
Gubernur Nurdin Abdullah berharap tidak ada lagi kejadian serupa, apalagi saat ini adalah bulan suci Ramadan belum penuh pengampunan.
Menurutnya, di saat bulan-bulan yang penuh berkah dan penuh maghfirah, harusnya saling mengasihi, saling menyayangi, tidak boleh saling merendahkan.
"Rizal ini adalah juga masa depan bangsa kita. Saya berharap tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami ananda Rizal ini,” kata Gubernur.
Sementara para pelaku diamankan oleh polisi. Setelah diperiksa, terungkap delapan orang tersangka kasus perundungan anak penjual jalangkote di Pangkep melakukan perbuatan itu karena iseng untuk bahan candaan.
Kepala Polres Pangkep AKBP Ibrahim Aji dalam keterangan persnya, Senin (18/5), mengungkapkan, kedelapan tersangka hanya iseng untuk mengerjai korban RL (12), penjual keliling jalangkote.(Tribun Timur/Fadhly Ali/tribunnetwork/cep)