Penjelasan Dari sisi pekerja Medis
Diberitakan, puluhan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir, Sumatera Selatan menggelar aksi mogok kerja sejak Jumat (15/5/2020).
Mereka mendatangi DPRD Ogan Ilir pada Senin (18/8/2020).
Kedatangan paramedis untuk mengadukan persoalan mereka terkait perlindungan saat menangani pasien virus corona atau Covid-19.
Mereka juga minta kejelasan terkait transparansi insentif yang didapatkan.
Baca: Perawat Hingga Sopir Ambulans di Ogan Ilir Mogok Kerja, Ini Penyebabnya
Baca: Tak Terima Ditegur Saat Buang Sampah, Pria di Ogan Komering Ilir Mengamuk Hingga Bacok Tetangga
Berikut fakta selengkapnya yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
Hanya Digaji Rp 750 Ribu
Menurut sumber Kompas.com yang dikutip oleh Tribunnews.com, soal fasilitas tenaga medis disebut tidak sebanding dengan resiko yang dihadapi.
Gaji yang mereka terima hanya Rp 750.000 per bulan.
Sementara alat pelindung diri (APD) di rumah sakit tersebut sangat minim.
Bahkan, pemerintah daerah setempat menjanjikan akan memberikan insentif.
Namun, insentif tersebut juga dinilai tidak jelas.
Baca: Baru Pulang Dari Jambi, Remaja Perempuan di Ogan Ilir Dinyatakan Positif Covid-19
Baca: Siswi SMA di Ogan Ilir Dimarahi Guru Hanya Gara-gara Cukur Alis, Ditendang hingga Dihina Anak Jin
Baca: Bandara di Las Vegas Punya Mesin Penjual Otomatis yang Tawarkan Produk APD
Karena alasan itu, sebanyak 60 tenaga medis memilih untuk mogok kerja.
Akibat aksi protes itu, mereka dianggap mengundurkan diri oleh pihak RSUD Ogan Ilir.