Laporan Wartawan Serambinews.com, Zainun Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, BLANGPIDIE-Kisah satu keluarga nyaris terbawa arus banjir Sungai di Blangpidie, Aceh. Sebagian darii mereka dapat diselamatkan secara dramatis.
Aliran Sungai Krueng Beukah, Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), meluap secara tiba-tiba, Jumat (22/5/2020) sore.
Baca: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok untuk Status Wa
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Mola TV Monchengladbach vs Leverkusen Bundesliga, Akses di Sini
Baca: Mercedes AMG E 63 Facelift Diuji Coba di Nurburgring
Baca: PSBB Kota Tegal Berakhir, Ganjar Pranowo Minta Warga Tetap Waspada
Peristiwa meluap salah satu sungai terbesar di Abdya itu menenggelamkan satu unit mobil double cabin yang sedang dicuci pemiliknya, Safran (38), warga asal Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, kini menetap di Meulaboh, Aceh Barat.
Mobil double cabin warna hitam itu memang dalam kondisi berlumuran lumpur setelah dipakai untuk melihat kebun, Jumat (22/5/2020) sore.
Safran mencuci mobil tersebut di Sungai (Krueng) Beukah, ditemani anggota keluarganya yang ikut mandi-mandi.
Yaitu istri, tiga anaknya dan dua anak kemenakannya atau anak dari adik Safran di Desa Keude Siblah, Blangpidie.
Sedang asyik mencuci mobil dan mandi, air sungai naik secara tiba-tiba, tiga orang anak laki-laki dari Safran berhasil menyelamatkan diri ke bantaran Krueng Beukah, di tebing sisi Gampong Meudang Ara.
Sedangkan Safran bersama istri dan anak kemenakannya laki-laki berumur 4 dan 10 tahun sempat terjebak beberapa saat di atas atap mobil yang dalam posisi terkepung banjir, kemudian hanyut diseret arus.
Upaya sejumlah warga membantu penyelamatan empat jiwa manusia dalam kondisi sangat terancam karena dibawa arus banjir berlangsung sangat dramatis dan menegangkan.
Bagaimana pula perjuangan Safran menyelamatkan diri sekaligus menyelamatkan istri dan dua anak kemenakannya masih kecil yang hilang timbul di atas permukaan air, dapat disimak berikut ini.
Safran kepada Serambinews.com saat evakuasi mobil double cabin miliknya yang sudah tenggelam sekitar 16 jam di Sungai Krueng Beukah, menjelaskan, peristiwa itu terjadi Jumat (22/5/2020) sore, sekira pukul 16.30 WIB.
Dia baru pulang melihat kebun sehingga kondisi mobil berlepotan lumpur, kemudian dicuci di Krueng Beukah.
Ditemani istri, tiga anaknya dan dua anak kemenakannya dari Desa Keude Siblah, Blangpidie sambil mandi-mandi di aliran sungai besar membelah Kecamatan Blangpidie, itu.
Sekitar 15 menit mencuci mobil dan anggota keluarga mandi, air sungai naik secara tiba-tiba karena diguyur hujan di bagian hulu sungai.