Belum genap berkata-kata, air matanya kembali menetes.
Menurutnya, Kapten Freedy termasuk yang paling berbeda dari lima saudaranya. Ia merupakan sosok yang gigih.
"Paling beda memang, sudah dari kecil berharap menjadi seorang TNI. Alhamdulillah itu pun terwujud," kenangnya.
Saat ditanya kenangan apa yang sampai saat ini masih terngiang di ingatannya, Ivan kembali meneteskan air mata.
Baca: 5 Tips Melatih Anak Disiplin, Psikolog Jelaskan Pentingnya Membangun Kedisiplinan Sejak Dini
"Waktu awal pendaftaran di TNI," katanya.
Ia pun terdiam, beberapa menit bergeming. Menatap jauh ke atas.
Matanya memerah dan tak sanggup lagi berkata-kata.
"Awal pendaftaran. Yang tahu banyak perjuangannya istrinya, sudah ya," kenang dia.
Tiga Kali Gagal Masuk Penerbang, Kapten Freedy Akhirnya Lolos
Terpisah, Paman Kapten CPN Freedy Febrianto Nugroho, Suwandi juga merasa kehilangan Freedy kecil.
Di mata Suwandi, Freedy tetaplah seperti anak kecil yang selalu riang dan mudah bergaul.
"Ya tetap seperti anak kecil bagi saya. Karena dia anak terakhir dari lima bersaudara. Setiap pekan dia selalu pulang dan berkunjung ke rumah saya. Kalau sudah lepas baju korps nya ya tetap seperti anak kecil di mata saya," katanya, saat ditemui di rumah duka.
Baca: Reaksi Baim Wong saat Tonton Video yang Hina Raffi Ahmad dan Nagita Slavina: Sakit Ini Orang
Ia mengatakan, Kapten Freedy memang berbeda dari lima saudaranya. Ia termasuk yang gigih dalam mengejar cita-cita.
Suwandi masih ingat, bagaimana proses perjuangan sang Kapten menjadi Kapten Penerbang.