Sebelumnya, siswi SMK di Gresik nekat gantung diri di atas pintu kamar menggunakan sarung.
Korban berinisial UN itu memilih mengakhiri hidupnya karena memiliki masalah pribadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang masih berusia 17 tahun ini sudah memiliki kekasih dan hanya tinggal bersama ayahnya seorang pedagang bakso keliling di jalan Akim Kayat RT 02/RW 05 Kelurahan Sukorame, Kecamatan Gresik.
“Murni masalah pribadi, Korban terakhir kali chat dengan pacarnya kemarin malam dan hubungan dengan ayahnya sendiri kurang harmonis. Ibunya sudah meninggal,” kata Kapolsek Gresik Kota, AKP Inggit Prasetyanto, jumat (5/6/2020).
Disinggung mengenai motif asmara, pihaknya masih belum bisa memberikan jawaban.
“Handphone belum kami cek, sementara kami lakukan evakuasi.
Dalam olah TKP tidak diketemukan tanda tanda kekerasan dalam tubuh korban,” kata dia.
Kekasih korban datang ke lokasi, dia juga tidak kuasa menahan tangis melihat kekasihnya yang masih duduk di bangku kelas dua SMK itu pergi untuk selama-lamanya.
Sedangkan ayah korban, Sukari (64) sangat emosional melihat anak bungsunya gantung diri di lantai dua rumahnya.
Dia mencoba bunuh diri dengan sebilah pisau beruntung masih bisa diselamatkan oleh para tetangganya.
Keluarga korban saat dimintai keterangan enggan menanggapi. Bahkan para tetangga meminta awak media untuk menjauh dan tidak mengambil gambar.
Saat ini jasad wanita itu telah dibawa menuju RSUD Ibnu Sina untuk dilakukan proses otopsi.
Layanan untuk Mencegah Bunuh Diri
Sekadar diketahui, di Indonesia ada beberapa layanan bantuan untuk mencegah bunuh diri.