"Sekuat tenaga pemerintah bekerja dengan segala kekurangan dan keterbatasan, semaksimal mungkin kita semua berkolaborasi untuk berbagi, semangat itu kemudian dituangkan ke dalam tema besar HJB ke-538, yakni Sahitya Raksa Baraya yang bermakna solidaritas untuk saling menjaga, memelihara, menyayangi, dan melindungi sesama warga," katanya.
Tetap Tonjolkan Nilai Kebudayaan
Pada momentum Hari Jadi Bogor yang diperingati pada tanggal 3 Juni Pemerintah Kota Bogor tetap menonjolkan nuansa budaya.
Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Bogor yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Bogor diwarnai dengan pakaian adat sunda atau baju pangsi dan totopong sebagai ikat kepala.
Tidak hanya itu pembukaan Rapat Paripurna, sambutan, sejarah Kota Bogor dan acara lainnya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa sunda.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa HJB kali ini dilaksanakan dengan keimanan, sederhanaan, kebersemaan dengabbtetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Tapi tetap ada nuansa kebudayaan," kata Bima.
Bima mengatakan pada momentum hari jadi Bogor tersebut pihaknya juga akan membagikan bantuan program keluarga asuh.
"Jadi hari ini kita turun semua Formkompinda, camat, lurah, para dinas turun ke 68 kelurahan, membagiakan bantuan kepad 538 keluarga iya totalnya tidak kurang dari 538," ujarnya.
Tidak hanya itu Pemkot Bogor juga memberikan insentif kepada guru ngaji dan RW siaga.(*)