TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pada hari jadi Bogor ke-538, yang jatuh pada hari Rabu (3/6/20200) lalu, Pemerintah Kota Bogor menggelarnya secara sederhana dan menekankan kepada nilai solidaritas sesama warga di tengah Pandemi Covid-19.
Logo dan tema pun disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Dari rilis resmi yang dikeluarkan Pemkot Bogor pada HJB tahun ini Pemkot Bogor mengusung tema Sahitya Raksa Baraya yang diambil dari bahasa Sansekerta dan Sunda yang memiliki arti solidaritas saling menjaga antar sesama warga.
Sementara logo HJB disimbolkan dengan Rusa atau Uncal bermasker serta tanduk yang membentuk angka 538 yang diapit dua bilah Kujang.
“Tahun ini, Hari Jadi Bogor ke-538 diperingati dengan suasana berbeda, ini merupakan masa-masa yang sangat sulit bagi kita semua, pandemi ini bukan hanya ujian kesehatan, tetapi juga merupakan ujian keimanan dan kebersamaan bagi kita semua,” kata Bima Arya di Balaikota Bogor, Selasa (2/6/2020) lalu, dikutip dari TribunnewsBogor.
Pada akun instagramnya, Bima Arya menjabarkan arti Sahitya Raksa Baraya.
SAHITYA adalah solidaritas atau gotong royong. RAKSA adalah menjaga, melindungi, menyayangi, memelihara. BARAYA adalah saudara, kerabat atau sesama.
SAHITYA RAKSA BARAYA adalah semangat solidaritas untuk saling menjaga, memelihara, menyayangi, dan melindungi sesama warga Kota Bogor. Dengan keimanan dan kebersamaan melawan Covid-19.
Rusa adalah salah satu ikon Kota Bogor, hewan elegan yang mampu mengatasi berbagai masalah dengan kemurnian hatinya. Rusa dikenal sebagai hewan yang menonjolkan kekuatan dan kegesitan ketika BERLARI.
Tanduk Rusa digunakan untuk bertarung. Tanduk Rusa diapit Kujang, simbol utama kebanggaan Bogor dan membentuk angka 538 sebagai simbol pertarungan dalam kondisi pandemi di tengah Hari Jadi Bogor tahun ini.
Pemakaian masker pada Rusa tersebut sebagai pengingat kepada warga untuk selalu menggunakan masker.
Dalam ungguhan yang sama Bima Arya pun tak lupa mengucapkan selamat kepada Kota Bogor.
"Wilujeng Milangkala ka 538 Kota Bogor tercinta, Raharja Salawasna!," tulis Wali Kota Bima Arya.
Bima Arya menjelaskan dengan keimanan dan kebersamaan akan membawa Kota Bogor berlari melewati laju Pandemi.
"Sekuat tenaga pemerintah bekerja dengan segala kekurangan dan keterbatasan, semaksimal mungkin kita semua berkolaborasi untuk berbagi, semangat itu kemudian dituangkan ke dalam tema besar HJB ke-538, yakni Sahitya Raksa Baraya yang bermakna solidaritas untuk saling menjaga, memelihara, menyayangi, dan melindungi sesama warga," katanya.
Tetap Tonjolkan Nilai Kebudayaan
Pada momentum Hari Jadi Bogor yang diperingati pada tanggal 3 Juni Pemerintah Kota Bogor tetap menonjolkan nuansa budaya.
Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Bogor yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Bogor diwarnai dengan pakaian adat sunda atau baju pangsi dan totopong sebagai ikat kepala.
Tidak hanya itu pembukaan Rapat Paripurna, sambutan, sejarah Kota Bogor dan acara lainnya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa sunda.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa HJB kali ini dilaksanakan dengan keimanan, sederhanaan, kebersemaan dengabbtetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Tapi tetap ada nuansa kebudayaan," kata Bima.
Bima mengatakan pada momentum hari jadi Bogor tersebut pihaknya juga akan membagikan bantuan program keluarga asuh.
"Jadi hari ini kita turun semua Formkompinda, camat, lurah, para dinas turun ke 68 kelurahan, membagiakan bantuan kepad 538 keluarga iya totalnya tidak kurang dari 538," ujarnya.
Tidak hanya itu Pemkot Bogor juga memberikan insentif kepada guru ngaji dan RW siaga.(*)