News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Dalam Kardus

Kekasih Histeris Tangisi Kematian Terapis yang Begitu Tragis, Profesi Terungkap Usai Pembunuhan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Steni menangis histeris setelah tahu kekasihnya tewas dibunuh secara sadis.

Kekasihnya yang berprofesi sebagai terapis dihabisi oleh seorang mahasiswa dalam sebuah traksaksi pijat plus-plus di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

Diketahui, mayat seorang wanita terapis pijat plus-plus ditemukan di sebuah kamar di dalam kardus lemar es di rumah kontrakan

Identitas korban pembunuhan adalah Oktavia Widiyawati, sedangkan pelakunya adalah Yusron Virlangga (20).

Update terbaru menyebutkan pacar Oktavia Widiyawati, Steni (30) menangis sejadi-jadinya setelah mendengar kabar tersebut.

Lalu, terungkap juga sosok asli Oktavia Widiyawati yang terbilang pendiam.

Berikut update fakta terbarunya:

1. Pacar syok

Steni (30) menangis sejadi-jadinya setelah mendengar kabar jika pacarnya, Oktavia Widiyawati (32) dibunuh di sebuah rumah di Jalan Lidah Kulon, RT 03 RW 02 Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).

Ia terihat syok dan bersimpuh di paha, Suhartiningsih (53), ibu korban. Steni juga menangis sejadi-jadinya di rumah duka Jalan Ciliwung RT 003/RW 05, Darmo, Wonokromo, Surabaya.

Baca: Kronologi Lengkap Mayat Dalam Kardus, Mahasiswa Kalap Tak Mau Bayar, Cekcok Lalu Tikam Sang Terapis

Baca: Penemuan Mayat dalam Kardus, Ternyata Terapis Pijat Plus-plus Dibunuh karena Cekcok soal Tarif

Baca: Penemuan Mayat Dalam Kardus di Surabaya, Saksi: Darahnya Mengalir Sampai ke Lantai

Pemandangan yang mengiris hati itu disaksikan Hariati sahabat ibunda korban yang rumahnya bertetangga.

Saking teriris-iris hatinya. Hariati tak kuasa menahan sedih. Ia turut menitikkan air mata.

Dia paham, betapa tak kuasanya seorang ibu mendengar kabar anaknya tewas, apalagi dengan cara-cara yang tragis.

"Steni (30) nama pacarnya (korban). Ya nangis di sini mas, saya nggak kuat lihatnya," ujarnya saat ditemui awak media di kediaman ibunda korban, Rabu (17/6/2020).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini